Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di City Plaza, Jakarta Selatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan instruksi spesifik kepada Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana. Dalam acara Media Briefing yang diadakan oleh SKK Migas pada Selasa (3/12), Dadan mengungkapkan pesan penting yang disampaikan oleh Menteri Bahlil.
“Pak Menteri (Bahlil Lahadalia) telah berbisik kepada saya,” ujar Dadan. Arahan tersebut berkaitan dengan rencana lelang blok migas pada tahun 2025, di mana jumlah lelang yang diharapkan adalah tiga kali lipat dari yang dilakukan pada tahun 2024.
Pada tahun ini, terdapat enam wilayah kerja (WK) yang dilelang dengan total potensi mencapai 48 miliar barrel oil equivalent (BOE). Dari jumlah tersebut, satu wilayah ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler, sementara lima lainnya melalui penawaran langsung.
Dadan menegaskan bahwa Ditjen Migas Kementerian ESDM akan mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memenuhi permintaan Menteri Bahlil. Fokus pemerintah pada tahun 2025 tidak hanya terletak pada jumlah lelang blok migas, tetapi juga pada tingkat keberhasilan lelang tersebut.
Dadan menekankan bahwa salah satu indikator keberhasilan lelang adalah adanya pihak yang melakukan penawaran atau bidding. “Keberhasilan lelang dapat dilihat dari adanya pihak yang menawar,” jelasnya.
Selain itu, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, juga menyampaikan bahwa akan ada penandatanganan kontrak kerja sama untuk WK Central Andaman oleh Mubadala dan Harbour bersama SKK Migas. “Ini adalah tonggak sejarah baru, karena Blok Central Andaman merupakan kontrak dengan skema new gross split pertama yang ditandatangani oleh Menteri Bahlil dua bulan lalu,” tambah Dadan.
Kontrak bagi hasil ini menawarkan persentase baru bagi kontraktor, yaitu antara 45 persen hingga 50 persen. Sebelumnya, penawaran hanya berkisar antara 15 persen hingga 30 persen. “Terima kasih kepada Pak Menteri (Bahlil Lahadalia) atas dorongannya untuk terus memberikan insentif, sehingga sektor hulu dapat bergerak lebih cepat dan lebih besar,” tutup Dadan.
Dengan arahan dan dukungan dari Menteri Bahlil, diharapkan investasi di sektor eksplorasi migas dapat meningkat secara signifikan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi nasional.