Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan bahwa pada tahun 2028, Indonesia akan memiliki infrastruktur gas yang terhubung dari Sumatera hingga Jawa Timur. Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Migas, Anggawira, menyatakan bahwa saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur transmisi gas, termasuk proyek Jaringan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 2.
Anggawira mengungkapkan bahwa pada tahun depan, pemerintah akan memulai pembangunan jaringan infrastruktur Pipa Transmisi Gas Dumai-Sei Mangkei (Dusem) yang terintegrasi di wilayah Sumatera. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2028, jaringan pipa transmisi gas dari Sumatera hingga Jawa Timur dapat terwujud.
“Harapannya, pada 2028, konektivitas antara Jawa Timur dan Sumatera sudah terjalin. Sehingga, sumber daya gas yang ada dapat saling mendukung,” ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (5/12/2024).
Anggawira menjelaskan bahwa proyek jaringan pipa transmisi gas yang menghubungkan Sumatera-Jawa Timur sepenuhnya didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ke depannya, pemerintah berencana melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan pipa tersebut.
“Setelah infrastruktur ini dibangun oleh pemerintah dengan dana APBN, kami berharap hilirisasi dapat melibatkan kolaborasi dengan pihak swasta,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa operasional jaringan pipa ini diharapkan dapat didukung tidak hanya oleh pihak swasta, tetapi juga sektor perbankan dalam negeri untuk pembiayaan jangka panjang.
“Bisnis seperti ini tidak bisa hanya 1-2 tahun. Setidaknya, ini adalah proyek jangka panjang antara 5 hingga 10 tahun,” tambahnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Maompang Harahap, mengungkapkan bahwa pemerintah akan segera membangun Pipa Transmisi Gas Dumai-Sei Mangkei (Dusem). Saat ini, proyek ini sedang dalam tahap pembuatan desain dasar dan ditargetkan akan dilelang pada akhir 2024.
“Pipa Dusem ini sedang dalam proses perencanaan, dengan desain dasar yang sedang disusun. Targetnya, pada akhir 2024, pelaksanaan pembangunan akan segera dilelang,” jelasnya dalam acara Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Percepatan Transisi Energi dan Sirkular Ekonomi, Kamis (8/8/2024).
Proyek Pipa Gas Dusem akan dibangun sepanjang 550 kilometer dan direncanakan selesai antara tahun 2025 hingga 2027. Maompang menjelaskan bahwa proyek ini akan mengalirkan gas dalam jangka panjang dari Wilayah Kerja Andaman di Aceh bagian utara ke wilayah selatan.
“Operasi ini menjadi kunci integrasi pipa sepanjang Sumatera dan integrasi Sumatera-Jawa, serta menyalurkan potensi gas bumi dari WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di Sumatera dan Jawa,” bebernya.
Selain itu, Pipa Dusem diharapkan dapat mendukung harga gas yang terjangkau karena biaya pengiriman (toll fee) yang lebih murah. “Sehingga, pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi yang lebih bersih dapat meningkat, menuju net zero emission tahun 2060,” tandasnya.
Pembangunan infrastruktur gas yang terintegrasi dari Sumatera hingga Jawa Timur merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Dengan dukungan dari APBN dan rencana kolaborasi dengan pihak swasta, proyek ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung transisi menuju energi bersih.