Senin, 9 Jun 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Kelistrikan > Permintaan Listrik Industri Jerman Akan Meningkat Tajam Selama Dekarbonisasi
Kelistrikan

Permintaan Listrik Industri Jerman Akan Meningkat Tajam Selama Dekarbonisasi

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 6 Desember 2024 12:16 am
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

Dalam lanskap industri Jerman yang sedang bertransformasi, permintaan listrik diprediksi melonjak tajam seiring upaya dekarbonisasi, meskipun ada pilihan penggunaan hidrogen secara intensif. Laporan ini disusun oleh konsorsium yang dipimpin oleh Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research (ISI) bersama firma konsultan Consentec, atas permintaan kementerian ekonomi dan iklim (BMWK).

Para peneliti mengeksplorasi dua skenario dekarbonisasi: satu yang didominasi oleh elektrifikasi, dan satu lagi yang berfokus pada teknologi hidrogen. Dalam skenario hidrogen, permintaan gas diproyeksikan mencapai 442 terawatt-jam (TWh) pada tahun 2045, sementara permintaan listrik meningkat 40 persen menjadi 300 TWh, dari 214 TWh pada tahun 2021. Sebaliknya, dalam skenario elektrifikasi, permintaan listrik hampir dua kali lipat menjadi 425 TWh, dengan permintaan hidrogen diperkirakan naik menjadi 201 TWh, mengingat penggunaannya dalam industri baja dan kimia, di mana elektrifikasi langsung sulit diterapkan.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi menuju produksi industri yang hampir netral gas rumah kaca di Jerman dapat dicapai melalui kedua jalur teknologi yang dianalisis,” demikian pernyataan dalam laporan tersebut.

Namun, baik listrik maupun hidrogen masih terlalu mahal untuk dekarbonisasi industri skala besar, ujar Tobias Fleiter dari ISI kepada newsletter Tagesspiegel Background. “Persyaratan regulasi saat ini belum memadai, dan tingkat ketidakpastian yang tinggi menghambat investasi,” tambahnya, seraya menyebutkan bahwa pengembangan pasar hidrogen masih dalam tahap awal. Fleiter menekankan bahwa elektrifikasi sudah mungkin dilakukan dalam jangka pendek, tetapi koneksi jaringan sering kali tidak memadai, dan harga listrik yang tinggi membuat banyak investasi menjadi tidak ekonomis.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa investasi saat ini masih jauh dari cukup untuk mencapai industri netral iklim dalam 21 tahun ke depan, dan menekankan bahwa proses produksi ramah iklim harus segera diperkenalkan. Menurut laporan tersebut, semua sektor harus mengoperasikan pabrik ramah iklim dalam skala industri pada tahun 2030, sehingga seluruh portofolio pabrik dapat dikonversi dan didekarbonisasi pada tahun 2045.

TAGGED:industriJerman
Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Produksi Biogas dan Biometana Eropa 2023: Kontribusi Signifikan terhadap Energi Terbarukan
Next Article Potensi Energi Terbarukan Maroko: Melampaui Perkiraan Awal dan Menjadi Pemimpin Regional
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Potensi Energi Terbarukan di Malang: PLTS dan PLTB sebagai Solusi Masa Depan

INFOENERGI.ID, Malang - Kota Malang, yang dikenal dengan keindahan alam dan udaranya yang sejuk, ternyata…

By Redaksi InfoEnergi

Kenaikan Harga BBM oleh Shell dan BP Mulai 1 Maret 2025: Dampak dan Solusi

INFOENERGI.ID, Jakarta - Memasuki bulan Maret 2025, masyarakat Indonesia dihadapkan pada kenyataan baru: harga bahan…

By Redaksi InfoEnergi

PHE ONWJ Berhasil Perbarui Pipa di Jalur UYA, UA, dan ESA Epro

PHE ONWJ: Pelopor dalam Pembaruan Infrastruktur Energi PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Kelistrikan

PLN Berhasil Memulihkan Listrik untuk 1.873 Pelanggan yang Terdampak Banjir di Jakarta

By Redaksi InfoEnergi
Kelistrikan

PLN Menyusun Peta Permintaan Energi Listrik untuk Hilirisasi dalam RUPTL 2025-2034

By Redaksi InfoEnergi
Kelistrikan

Luar Biasa TBS Divestasi Dua Aset Pembangkit Listrik

By Redaksi InfoEnergi
MigasWorld

Prioritas Utama: Pembangunan Pembangkit Listrik Gas Siap Hidrogen di Jerman

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?