Yunani kini telah beralih menjadi eksportir bersih listrik, menyuplai hingga sepertiga dari produksi harian mereka ke negara-negara tetangga. Menurut Menteri Lingkungan dan Energi, Thodoros Skylakakis, ekspor listrik Yunani kini secara rutin mencapai 2 GW dari total produksi sekitar 6 GW. Ini merupakan perubahan besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika negara ini masih menjadi importir bersih.
Pada pukul 20:00, Senin, 9 Desember, Yunani mengekspor 159 MW ke Albania, 533 MW ke Makedonia Utara, 496 MW ke Bulgaria, 39 MW ke Turki, dan 510 MW ke Italia. Total ekspor mencapai 1.737 MW dalam satu jam, berdasarkan data resmi dari Operator Transmisi Daya Independen (IPTO atau ADMIE).
Kondisi yang lebih ketat dalam sistem listrik di kawasan Eropa Tenggara yang lebih luas menjadi salah satu faktor utama. Ukraina membutuhkan impor hingga 2,1 GW setelah banyak jaringannya hancur akibat perang. Sementara itu, kekeringan telah mengurangi tingkat air di bendungan hidroelektrik dan sumber energi terbarukan kadang-kadang tidak berfungsi optimal, tergantung pada kondisi cuaca.
Akibatnya, harga grosir di Yunani naik ke tingkat antara EUR 110 per MWh dan EUR 173 per MWh sejak awal Desember, menciptakan masalah besar bagi pemerintah. Kementerian telah meluncurkan subsidi untuk rumah tangga bulan ini dan akan segera mengumumkan langkah serupa untuk bisnis.
Skylakakis berjanji bahwa dukungan akan terus berlanjut selama masalah ini ada. Biaya dari langkah-langkah ini akan ditutupi oleh pajak produsen listrik, berdasarkan kesepakatan dengan Komisi Eropa. Biaya untuk subsidi rumah tangga telah mencapai EUR 20 juta sejauh ini untuk bulan Desember.
Yunani, bersama dengan Rumania dan Bulgaria, juga terlibat dalam dialog dengan Komisi Eropa untuk menerapkan mekanisme pasar guna mengurangi harga grosir di kawasan selama masa gejolak. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan langkah ini pada paruh kedua tahun 2025.
Dengan langkah-langkah ini, Yunani tidak hanya memperkuat posisinya sebagai eksportir listrik, tetapi juga berupaya melindungi konsumen domestik dari fluktuasi harga yang tidak menentu. Transformasi ini menunjukkan bagaimana Yunani beradaptasi dengan tantangan energi di kawasan dan berkontribusi pada stabilitas energi di Eropa Tenggara.