Jakarta, 15 Oktober 2023 – Sektor minyak dan gas (migas) di Indonesia memainkan peran krusial dalam mendukung transisi energi menuju penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Gas bumi, sebagai salah satu sumber energi bersih, diharapkan dapat menggantikan peran Bahan Bakar Minyak (BBM) di masa depan.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, menekankan pentingnya peran hilir migas dalam proses transisi energi. “Dalam mendukung transisi energi, yang merupakan proses perubahan menuju penggunaan sumber energi bersih yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, peran hilir migas juga perlu tetap diperhatikan dan menarik untuk didiskusikan,” ujar Erika pada Jumat (13/12/2024).
Pada semester I-2024, bauran energi di Indonesia didominasi oleh batubara sebesar 39,48%, diikuti oleh minyak bumi 29,90%, gas bumi 16,69%, dan sekitar 13,93% berasal dari EBT. Namun, proyeksi bauran energi pada tahun 2050 menunjukkan penurunan porsi minyak bumi menjadi sekitar 20% dan peningkatan gas bumi hingga kisaran 24%.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjamin ketahanan energi pada sektor hilir migas. Hal ini dilakukan melalui peningkatan pemanfaatan gas bumi di sektor industri dan rumah tangga dengan penyediaan jaringan gas (jargas) rumah tangga. “Sampai dengan September 2024, terpasang Jargas APBN sebanyak 703.000 sambungan rumah (SR) dan Jargas non-APBN sebanyak 400.000 SR. Target pengembangan Jargas tahun 2030 adalah 5,5 juta SR, yang diharapkan dapat menurunkan impor LPG sebesar 550 KTPA, menghemat subsidi sekitar Rp 5,6 triliun per tahun,” jelas Yuliot.
Prioritas gas domestik dilakukan dengan mengintegrasikan pipa gas sepanjang Pulau Sumatera dan menghubungkannya hingga Pulau Jawa. Langkah ini bertujuan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman Aceh, agar dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Termasuk dalam rencana ini adalah Jargas rumah tangga, dengan target 300 ribu SR pada pipa Cirebon-Semarang (Cisem) dan 600 ribu SR untuk pipa Duri-Sei Mangke (Dusem).
Pemerintah juga melanjutkan mandatori energi bersih melalui biodiesel hingga mencapai Biodiesel 40% (B40) dan B50. Selama pemanfaatan biodiesel B35 pada 2023, penggunaan biodiesel mencapai 12,2 juta kiloliter (KL). “Manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada tahun 2023 yang sudah dihitung adalah penghematan devisa negara sebesar Rp 120,5 triliun, keandalan pasokan bahan bakar terutama diesel, peningkatan nilai tambah, serta penyediaan lapangan kerja di dalam negeri,” pungkas Yuliot.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan sektor migas dapat terus berkontribusi dalam mendukung transisi energi di Indonesia, menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.