Jakarta – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, mengungkapkan bahwa hingga saat ini skema penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk ojek online (ojol) masih dalam tahap pengkajian. Keputusan final mengenai skema ini belum ditetapkan.
Erika menjelaskan bahwa pihaknya sedang mencari skema yang paling tepat agar pengemudi ojol tetap dapat mengakses BBM subsidi seperti pertalite. “Ya, itu kan masih kita exercise. Jadi artinya belum diputuskan. Nanti keputusannya langsung dari Bapak Presiden. Kita tunggu aja nanti,” ujarnya dalam acara Hilir Migas Conference & Expo BPH Migas di Hotel Intercontinental Jakarta, Kamis (12/12).
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, sebelumnya menyatakan bahwa operator ojol seperti Grab, Gojek, dan Maxim bersedia memberikan data pengemudi mereka kepada pemerintah. Data ini nantinya akan disinkronkan dengan aplikasi MyPertamina milik Pertamina (Persero), sehingga pengisian BBM oleh pengemudi ojol di SPBU dapat terdata secara langsung.
“Mereka bersedia untuk nanti disinkronisasi datanya dengan Pertamina. Ini juga untuk kebaikan semuanya kan. Karena pihak operator menyadari mereka juga membutuhkan aktivitas ojek online di dalam mendukung usaha mereka,” kata Maman di kantornya, Selasa (10/12).
Maman menambahkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 120 juta pengguna motor. Namun, tidak semua pengguna motor masuk dalam kategori UMKM yang berhak mendapatkan BBM subsidi. Hanya pengemudi ojol yang termasuk dalam kategori ini, sehingga data dari operator sangat dibutuhkan.
Untuk pengguna motor biasa yang ingin menggunakan BBM bersubsidi, akan ada penyesuaian sesuai dengan aturan Kementerian ESDM yang saat ini sedang direvisi. “Penggunaan motor roda dua itu di Indonesia kurang lebih ada sekitar 120 juta. Bagi motor di luar ojol, tentunya kita tidak akan masukkan itu dalam kategori (UMKM),” pungkasnya.
Keputusan akhir mengenai skema penyaluran BBM subsidi untuk ojol akan ditentukan oleh Presiden. Sementara itu, BPH Migas dan pihak terkait terus melakukan kajian untuk menemukan solusi terbaik yang dapat mengakomodasi kebutuhan pengemudi ojol tanpa mengabaikan aturan yang berlaku.
Dengan adanya dukungan data dari operator ojol dan sinkronisasi dengan aplikasi MyPertamina, diharapkan penyaluran BBM subsidi dapat dilakukan dengan lebih efisien dan tepat sasaran. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa subsidi BBM dapat dinikmati oleh mereka yang benar-benar membutuhkan, termasuk para pengemudi ojol yang berperan penting dalam mendukung perekonomian masyarakat.