Menteri Komunikasi dan Urusan Digital, Meutya Hafid, menyoroti urgensi peran teknologi digital dalam merajut masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia. “Teknologi digital dapat menjadi jembatan untuk mengurangi potensi konflik dan ketidaksetaraan, serta membuka peluang yang setara bagi semua, termasuk bagi komunitas yang terpinggirkan,” ungkap Hafid dalam acara Dialog Merajut Masa Depan Indonesia di Denpasar, Bali.
Dalam pernyataan pers kementerian yang dirilis pada hari Minggu, Hafid menyatakan bahwa pemerintah sedang mengimplementasikan transformasi digital untuk memberdayakan masyarakat, terutama komunitas yang terpinggirkan. Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital harus berlandaskan pada nilai-nilai etika, toleransi, dan kolaborasi untuk menjawab berbagai tantangan global, seperti kesenjangan digital, perubahan iklim, perjuangan untuk mencapai kesetaraan, dan penyelesaian konflik lintas batas.
Lebih lanjut, Hafid menjelaskan bahwa teknologi tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk menyatukan dunia. Ia menyoroti penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang telah terbukti efektif dalam mendukung perdamaian global. Hafid juga menyoroti UNESCO yang menggunakan teknologi untuk menganalisis pola konflik di berbagai wilayah dan membuat keputusan berdasarkan data.
Sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana, Hafid mengingatkan bahwa teknologi harus melayani manusia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto pada KTT APEC November lalu, yang menyinggung terobosan teknologi yang memerlukan pemimpin untuk lebih bijaksana, sabar, dan akomodatif. “Kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan besar bagi kehidupan manusia, tetapi juga dapat dengan cepat membawa kehancuran. Mari kita gunakan teknologi untuk kebaikan, menyatukan masyarakat, dan mendorong kemajuan,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan etis, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Transformasi digital yang berfokus pada pemberdayaan komunitas, terutama yang terpinggirkan, dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan global dan menciptakan peluang yang setara bagi semua. Teknologi, jika digunakan dengan benar, dapat menjadi alat yang kuat untuk menyatukan dunia dan memajukan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.