Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam mengajukan perubahan mekanisme penetapan harga listrik dengan memperpendek interval penyesuaian menjadi dua bulan, serta menjaga keuntungan Vietnam Electricity Corporation (EVN). Berdasarkan usulan baru ini, harga listrik dapat disesuaikan setiap dua bulan, bukan tiga, selama harga rata-rata eceran listrik meningkat sebesar 2% atau lebih dibandingkan tarif saat ini.
Perubahan ini bertujuan untuk mencerminkan fluktuasi pasar dengan lebih baik dan memastikan profitabilitas EVN. Saat ini, Kementerian sedang mencari masukan publik mengenai rancangan dekrit yang menguraikan waktu, kriteria, dan prosedur untuk menyesuaikan harga rata-rata eceran listrik.
Inisiatif ini bertujuan untuk menerapkan Undang-Undang Listrik No. 61/2024/QH15, menyelaraskan regulasi harga dengan biaya produksi saat ini dan dinamika pasar. Hal ini juga mencerminkan restrukturisasi operasi pasar listrik, di mana operator sistem kini berfungsi secara independen dari EVN, dan memastikan penentuan keuntungan di berbagai segmen industri listrik.
Menurut usulan tersebut, interval minimum antara penyesuaian harga akan dikurangi dari tiga bulan menjadi dua. Jika harga rata-rata eceran listrik naik sebesar 2% atau lebih, kenaikan harga akan diizinkan. Sebaliknya, jika harga turun sebesar 1% atau lebih, penurunan akan diterapkan sesuai aturan yang ada. Saat ini, harga hanya disesuaikan jika harga rata-rata eceran meningkat setidaknya 3%, dengan interval penyesuaian minimum tiga bulan.
Alasan di Balik Usulan
Kementerian menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk mencerminkan fluktuasi biaya input secara real-time, memastikan bahwa harga mencakup pengeluaran yang sah dan menghasilkan keuntungan yang wajar bagi EVN sambil menyeimbangkan kondisi sosial ekonomi negara. Selain itu, perubahan ini bertujuan untuk mencegah lonjakan harga yang tiba-tiba dan tajam dengan memungkinkan penyesuaian berkali-kali sepanjang tahun.
“Variabel input dalam perhitungan harga listrik mengalami fluktuasi jangka pendek yang signifikan dan perlu ditangani segera untuk mengurangi dampaknya terhadap penyesuaian harga,” ujar Kementerian.
Untuk kenaikan harga yang melebihi 10% atau dengan potensi dampak makroekonomi, Kementerian akan berkonsultasi dengan badan pemerintah lainnya dan melaporkan kepada Perdana Menteri untuk persetujuan.
Rancangan tersebut juga memperkenalkan elemen baru dalam formula harga: inklusi biaya operasional dan manajemen, bersama dengan margin keuntungan tahunan EVN. Secara khusus, margin keuntungan dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata untuk deposito tetap 12 bulan di empat bank milik negara utama (Vietcombank, Vietinbank, BIDV, dan Agribank) per 30 September dalam lima tahun sebelum tahun yang bersangkutan.
Para ahli mencatat bahwa dengan formula ini, EVN tidak mungkin mengalami kerugian kecuali penyesuaian harga tertunda, karena semua biaya dan margin keuntungan yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam harga.
Perubahan yang diusulkan bertujuan untuk meningkatkan stabilitas keuangan EVN sambil memastikan bahwa penyesuaian harga adil dan mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. Jika diterapkan, mekanisme ini akan menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi variasi biaya input sambil meminimalkan dampak mendadak pada konsumen dan ekonomi.
Dengan demikian, usulan ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara kebutuhan untuk menjaga stabilitas keuangan EVN dan perlindungan konsumen dari fluktuasi harga yang tidak terduga.