Sabtu, 13 Des 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Migas > Sanksi Terbesar AS Terhadap Rusia: Dampak dan Implikasi Terhadap Perdagangan Minyak
MigasWorld

Sanksi Terbesar AS Terhadap Rusia: Dampak dan Implikasi Terhadap Perdagangan Minyak

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 12 Januari 2025 6:14 pm
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah meluncurkan paket sanksi paling masif yang pernah diterapkan, menargetkan pendapatan dari sektor minyak dan gas Rusia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya AS untuk menekan Rusia dalam konteks konflik yang berlangsung di Ukraina, serta untuk mempengaruhi negosiasi perdamaian yang melibatkan Kyiv dan tim baru Donald Trump.

Sanksi ini bertujuan untuk memangkas pendapatan Rusia yang digunakan untuk melanjutkan perang di Ukraina, yang telah mengakibatkan lebih dari 12.300 korban jiwa di kalangan sipil dan menghancurkan banyak kota sejak invasi Moskow pada Februari 2022. Mengutip Reuters pada Minggu (12/1/2025), Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada perusahaan energi besar Rusia seperti Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang terlibat dalam pengiriman minyak Rusia. Jaringan perdagangan minyak bumi juga tidak luput dari sanksi ini.

Banyak kapal tanker yang terkena sanksi ini sebelumnya digunakan untuk mengirimkan minyak ke India dan China. Hal ini terjadi setelah pembatasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara G7 pada 2022, yang mengalihkan perdagangan minyak Rusia dari Eropa ke Asia. Beberapa kapal tanker juga diketahui mengangkut minyak dari Rusia dan Iran.

Kementerian Keuangan AS juga membatalkan ketentuan yang sebelumnya membebaskan perantara pembayaran energi dari sanksi terhadap bank-bank Rusia. Jika ditegakkan dengan ketat, sanksi ini diperkirakan akan merugikan Rusia miliaran dolar setiap bulan, menurut pejabat AS.

Gazprom Neft menyatakan bahwa sanksi tersebut tidak dapat dibenarkan dan tidak sah, namun perusahaan berkomitmen untuk terus beroperasi. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut baik langkah ini, menyatakan bahwa semakin sedikit pendapatan yang diperoleh Rusia dari minyak, semakin cepat perdamaian dapat dipulihkan.

Daleep Singh, penasihat ekonomi dan keamanan nasional Gedung Putih, menyebutkan bahwa sanksi ini adalah yang paling signifikan terhadap sektor energi Rusia, yang merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Presiden Vladimir Putin. Sanksi ini memberikan periode penghentian hingga 12 Maret bagi entitas yang terkena untuk menyelesaikan transaksi energi.

Sumber-sumber dalam perdagangan minyak Rusia dan penyulingan minyak India memperkirakan bahwa sanksi ini akan menyebabkan gangguan signifikan pada ekspor minyak Rusia ke pembeli utama seperti India dan China. Geoffrey Pyatt, asisten sekretaris AS untuk sumber daya energi, menyatakan bahwa volume minyak baru dari AS, Guyana, Kanada, Brasil, dan mungkin Timur Tengah diharapkan dapat menggantikan pasokan Rusia yang hilang.

Sanksi ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas, di mana pemerintahan Biden telah memberikan bantuan militer senilai US$64 miliar kepada Ukraina sejak invasi, termasuk US$500 juta untuk rudal pertahanan udara dan peralatan pendukung untuk jet tempur.

Langkah terbaru ini mengikuti sanksi AS pada November 2024 terhadap sejumlah bank, termasuk Gazprombank, dan puluhan kapal tanker yang membawa minyak Rusia. Pemerintahan Biden percaya bahwa sanksi ini akan memperburuk tekanan ekonomi Rusia, yang telah mendorong inflasi hingga hampir 10% dan memperkuat prospek ekonomi yang suram untuk tahun 2025 dan seterusnya.

Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Peningkatan Lifting Minyak: Upaya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Menuju Kedaulatan Energi
Next Article Indonesia Menuju Kemandirian Energi: Penghentian Impor Solar pada 2026
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
TiktokFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Prospek Damai Ukraina-Rusia: Harga Minyak Brent Melonjak di Atas US$63

Konflik antara Ukraina dan Rusia telah menjadi perhatian dunia selama beberapa waktu. Ketegangan yang berkepanjangan…

By Redaksi InfoEnergi

Produksi Tembaga PT Freeport Indonesia Turun 30% Akibat Gangguan di Grasberg Block Cave

PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan bahwa produksi tembaga mereka mengalami penurunan sekitar 30% akibat gangguan…

By Redaksi InfoEnergi

Regulasi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di Aceh: Langkah Strategis BPMA

Banda Aceh - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) kini tengah merancang regulasi krusial terkait penangkapan…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Migas

Surplus Neraca Dagang April 2025: Batu Bara dan Besi Baja sebagai Pilar Utama

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Kekhawatiran Pasar Meningkat, Harga Minyak Dunia Melonjak Akibat Serangan Israel ke Iran

By Redaksi InfoEnergi
Migas

UMKM Kini Bisa Kelola Sumur Minyak Tua Secara Legal, Modal Awal Mulai Rp 1 Miliar

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Pengecualian Sektor Minyak dan Gas Bumi dari Kebijakan Devisa Hasil Ekspor Terbaru

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?