Minggu, 8 Jun 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Migas > Skema Subsidi Energi Baru: Upaya Pemerintah Indonesia untuk Penyaluran yang Lebih Tepat Sasaran
Migas

Skema Subsidi Energi Baru: Upaya Pemerintah Indonesia untuk Penyaluran yang Lebih Tepat Sasaran

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 12 Januari 2025 5:37 pm
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

Jakarta – Pemerintah Indonesia sedang merancang skema subsidi energi yang lebih cermat, bertujuan untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang benar-benar memerlukan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengumumkan inisiatif ini pada hari Selasa.

Saat ini, Indonesia memberikan subsidi besar untuk listrik, bahan bakar, dan gas memasak guna mendukung keluarga berpenghasilan rendah. Subsidi ini mencakup tarif khusus atau produk terjangkau seperti tabung gas cair (LPG) 3 kilogram yang sering disebut “tabung melon,” serta bensin dan solar bersubsidi yang didistribusikan oleh perusahaan minyak milik negara, Pertamina.

Para pengkritik berpendapat bahwa sistem subsidi yang ada saat ini tidak efektif dalam mencapai penerima manfaat yang dituju. Misalnya, harga bensin dan solar yang lebih murah sering kali menguntungkan pemilik mobil yang mungkin tidak termasuk dalam kategori berpenghasilan rendah.

Bahlil mengakui kekurangan ini dan menekankan perlunya mekanisme distribusi subsidi yang lebih tepat.

Skema subsidi baru sedang dirancang untuk memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang paling membutuhkan. Skema ini mungkin melibatkan campuran bantuan tunai dan barang-barang penting, kata Bahlil, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menteri menekankan pentingnya menggunakan data yang akurat dan terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menghilangkan tumpang tindih dan memastikan penargetan yang tepat.

“Kami bertujuan untuk memusatkan semua data di BPS untuk mencegah subsidi menguntungkan penerima yang salah. Skema baru akan diumumkan akhir tahun ini setelah proses pengumpulan data selesai,” kata Bahlil saat mengunjungi kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta.

Subsidi energi tetap menjadi beban signifikan pada anggaran negara Indonesia. Pada tahun 2024, pemerintah mengalokasikan Rp 386,9 triliun ($23,9 miliar) untuk subsidi energi, yang mencakup:

  • Subsidi Solar Diesel (Rp 89,7 triliun): Pemerintah menanggung 43 persen dari harga pasar Rp 11.950 per liter untuk solar diesel, setara dengan Rp 5.150 per liter.
  • Subsidi Bensin (Rp 56,1 triliun): Bensin Pertalite bersubsidi dijual seharga Rp 10.000 per liter, dengan pemerintah menanggung 15 persen dari harga pasar Rp 11.700.
  • Subsidi Minyak Tanah (Rp 4,5 triliun): Meskipun sebagian besar telah digantikan oleh LPG untuk memasak, sekitar 1,8 juta rumah tangga masih menggunakan minyak tanah. Pemerintah mensubsidi 78 persen dari harga pasar Rp 11.150 per liter.
  • Subsidi LPG (Rp 80,2 triliun): Tabung LPG 3 kilogram dijual seharga Rp 12.750, dengan pemerintah mensubsidi 70 persen dari harga pasar Rp 42.750.
  • Subsidi Listrik (Rp 156,4 triliun): Subsidi mencakup hingga 67 persen dari tarif listrik untuk rumah tangga dengan kapasitas hingga 900 volt-amperes.

Bahlil, yang ditugaskan memimpin tim pemerintah untuk merombak skema subsidi energi nasional, menekankan perlunya reformasi untuk memastikan penggunaan dana publik yang efisien.

“Prinsip dasarnya adalah memastikan bahwa subsidi pemerintah mencapai penerima yang tepat,” katanya, menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk mengatasi ketidakefisienan dan menargetkan dukungan di tempat yang paling dibutuhkan.

Skema subsidi baru ini bertujuan untuk menyeimbangkan keberlanjutan keuangan dengan komitmen pemerintah untuk membantu komunitas rentan, menyediakan distribusi sumber daya yang lebih adil sambil mengurangi tekanan fiskal.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa subsidi energi dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sekaligus menjaga stabilitas anggaran negara.

TAGGED:Bahlil LahadaliaESDM
Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Kebijakan Selektif ESDM: Menjaga Stabilitas Pasar Nikel di Tahun 2025
Next Article Pembentukan Satgas Hilirisasi: Langkah Strategis Pemerintah RI untuk Ketahanan Energi Nasional
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Legislasi Bipartisan untuk Mengatasi Ketergantungan AS pada Mineral Kritis dari China

WASHINGTON, D.C. — Ketua John Moolenaar (R-MI) dan Anggota Peringkat Raja Krishnamoorthi (D-IL) dari Komite…

By Redaksi InfoEnergi

Transformasi Jalan Tol Antarnegara dan Jaringan Transmisi Listrik di Colorado

Jalan tol antarnegara telah merombak wajah Colorado dan Amerika secara keseluruhan. Pada era 1950-an, mendapatkan…

By Redaksi InfoEnergi

Wow! Dunia Menyoroti Indonesia dalam ESG, khususnya Penambangan Timah Ilegal

Shanghai, Tiongkok – Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh International Tin Associate (ITA), Asia Tin Week,…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Migas

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Resmi Tutup Posko Nasional Nataru 2024-2025

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Prabowo Berencana Bangun Kilang Minyak Terbesar Senilai Rp205 Triliun: Ini Lokasinya

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Komitmen Mendag untuk Menjaga Keadilan Konsumen

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Program Penghijauan Hulu Migas: SKK Migas-KKKS SRMD Dorong Kelestarian Lingkungan di Sarolangun

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?