JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan terus berlanjut untuk sektor industri pada tahun 2025. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menekankan bahwa meskipun program ini akan dilanjutkan, penyesuaian harga perlu dilakukan seiring dengan fluktuasi harga gas bumi global.
Dalam pernyataannya, Bahlil menyebutkan bahwa kementeriannya saat ini tengah melakukan simulasi terkait penerapan HGBT yang akan dimulai tahun ini. Sebagaimana diketahui, kebijakan HGBT yang telah diberlakukan sejak tahun 2020 untuk tujuh sektor industri telah berakhir pada 31 Desember 2024.
“HGBT masih kami simulasikan, tapi pada prinsipnya itu diperpanjang. Namun harga HGBT-nya ada penyesuaian,” jelas Bahlil kepada wartawan usai rapat paripurna Kabinet Merah Putih di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Bahlil memastikan bahwa HGBT yang akan dilanjutkan tahun ini tidak akan lagi dipatok pada harga US$6 per MMBtu. Kenaikan harga gas bumi saat ini menjadi alasan utama penyesuaian harga HGBT. Menurut Bahlil, untuk HGBT dengan bahan baku dari gas, harganya lebih rendah dibandingkan dengan gas yang digunakan untuk energi. Dalam rancangan pemerintah, kemungkinan harga gas yang digunakan untuk energi besar sekitar US$7 per MMBtu.
Sayangnya, Bahlil tidak mengungkapkan secara pasti berapa harga HGBT yang nantinya akan ditetapkan oleh pemerintah. Namun, ia tidak menampik kemungkinan bahwa harganya bisa sekitar US$6,5 per MMBtu. “Ya sekitar itu [US$6,5 per MMBtu],” ungkap Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Adapun untuk tujuh sektor industri penerima HGBT, tidak ada perluasan yang dilakukan. Sektor penerima HGBT masih terdiri dari pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet. Sebelumnya, Kementerian Perindustrian sempat mengharapkan adanya perluasan industri penerima HGBT, namun hal tersebut belum terealisasi.
Bahlil menambahkan bahwa pihaknya masih menghitung antara produksi dan permintaan dalam negeri. “Pernah diminta tapi kami lagi menghitung tentang antara produksi dan permintaan dalam negeri kita. Itu tujuh sektor udah final,” katanya.
Keputusan untuk melanjutkan program HGBT dengan penyesuaian harga ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri dalam negeri, meskipun tantangan terkait fluktuasi harga gas bumi dunia tetap menjadi perhatian utama. Dengan adanya penyesuaian ini, diharapkan industri dapat tetap beroperasi dengan efisien dan berdaya saing tinggi di pasar global.
Kelanjutan program HGBT dengan penyesuaian harga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor industri di tengah tantangan fluktuasi harga gas bumi dunia. Dengan tetap memprioritaskan kebutuhan domestik, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional.