Bangkok – Thailand telah memperkenalkan skema listrik hijau yang inovatif, menyediakan 2 miliar unit energi terbarukan untuk sektor bisnis. Inisiatif ini digerakkan oleh Komisi Regulasi Energi Thailand (ERC) dengan kolaborasi tiga otoritas listrik milik negara. Tujuannya adalah untuk memperkuat daya saing Thailand dan menarik investasi asing yang lebih besar.
Sejak peluncurannya, skema ini telah memikat perhatian besar dari sektor swasta. Bank, pusat perbelanjaan, dan perusahaan petrokimia termasuk di antara mereka yang telah memesan 600 juta unit listrik hijau. Lonjakan permintaan ini didorong oleh komitmen korporat yang semakin kuat terhadap keberlanjutan dan upaya untuk mengurangi jejak karbon mereka.
ERC telah memperkenalkan tarif premium untuk listrik hijau, yang sedikit lebih tinggi dari tarif standar. Namun, biaya tambahan ini tidak menghalangi bisnis yang ingin mengadopsi sumber energi yang lebih bersih. Banyak perusahaan melihat ini sebagai investasi jangka panjang yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan mereka.
Skema ini juga menawarkan kesempatan bagi bisnis untuk memperoleh Sertifikat Energi Terbarukan Internasional, yang memberikan verifikasi asal hijau dari listrik yang mereka konsumsi. Sertifikat ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen dan investor yang peduli lingkungan.
Dengan menawarkan opsi listrik hijau, Thailand memposisikan dirinya sebagai pemimpin regional dalam pembangunan berkelanjutan dan menarik investor asing yang sadar lingkungan. Pemerintah berharap inisiatif ini akan merangsang pertumbuhan ekonomi sambil mengurangi emisi karbon nasional.
Peluncuran skema listrik hijau ini menandai langkah penting bagi Thailand dalam perjalanan menuju keberlanjutan. Dengan dukungan dari sektor swasta dan komitmen pemerintah, Thailand berpotensi menjadi contoh bagi negara lain di kawasan ini dalam hal pengembangan energi terbarukan. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi, tetapi juga untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau bagi generasi mendatang.