INFOENERGI.ID – Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, salah satunya melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung. PT PLN Nusantara Renewable (PLNNR) memimpin inisiatif ini dengan memperluas proyek PLTS terapung di berbagai wilayah. Direktur Utama PLNNR, Harjono, menegaskan bahwa PLTS terapung adalah solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan lahan, terutama di Pulau Jawa yang semakin padat penduduk.
PLNNR saat ini mengelola beberapa proyek strategis, termasuk PLTS Terapung Cirata, PLTS di Ibu Kota Negara (IKN), dan PLTS Terapung Karangkates. Semua proyek ini akan terhubung ke jaringan PLN dengan tegangan 150 kiloVolt (kV) setelah melalui proses konversi dari Direct Current (DC) ke Alternating Current (AC). “Di darat, lahan semakin sulit didapat. Namun, dengan sistem terapung, kita dapat memanfaatkan waduk-waduk yang ada tanpa perlu pembebasan lahan,” ujar Harjono.
Meskipun menawarkan efisiensi dalam penggunaan lahan, pemasangan panel surya terapung menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah pemasangan jangkar untuk menjaga posisi panel tetap stabil di permukaan air. “Di Cirata, misalnya, pemasangan jangkar memerlukan teknologi khusus agar panel tidak bergeser meskipun terpapar angin dan arus air,” jelas Harjono.
Dari segi harga, listrik yang dihasilkan oleh PLTS Cirata dinilai sudah kompetitif, dengan tarif di bawah 6 sen dolar AS per kWh. Harjono optimis bahwa biaya produksi akan semakin efisien seiring dengan perkembangan teknologi panel surya dan alat pengapung. “Ke depan, dengan semakin murahnya teknologi, harga panel dan floater bisa lebih kompetitif, mendukung percepatan transisi energi bersih di Indonesia,” tambahnya.
Pengembangan PLTS terapung ini sejalan dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) pemerintah. “Arah kebijakan memang mengarah ke energi terbarukan, termasuk dalam RUPTL itu sendiri. Banyak yang akan membangun pembangkit listrik ramah lingkungan atau energi hijau,” tutup Harjono.
Pengembangan PLTS terapung merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju dan efisien, PLTS terapung dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan lahan dan mendukung pencapaian target energi terbarukan nasional. Pemerintah dan pelaku industri diharapkan terus berkolaborasi untuk mempercepat pengembangan energi hijau demi masa depan yang lebih berkelanjutan.