Senin, 9 Jun 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Energi Terbarukan > Potensi Ekonomi Energi Terbarukan di Indonesia
Energi Terbarukan

Potensi Ekonomi Energi Terbarukan di Indonesia

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 27 Maret 2025 12:08 pm
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

INFOENERGI.ID – Industri manufaktur energi terbarukan di Indonesia, yang mencakup energi surya, angin, dan baterai, diproyeksikan dapat menciptakan potensi ekonomi hingga 551,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.824 triliun pada tahun 2060. Temuan ini diungkapkan dalam studi terbaru oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) berjudul “Market Assessment for Indonesia’s Manufacturing Industry for Renewable Energy,” yang diluncurkan pada Selasa, 25 Maret 2025.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan mencapai sekitar Rp 22.139,0 triliun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan demikian, potensi pengembangan industri manufaktur energi terbarukan ini setara dengan hampir 40 persen dari PDB Indonesia pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan betapa signifikan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional.

Optimalisasi pengembangan industri ini juga berpotensi menciptakan 9,7 juta pekerjaan-tahun pada tahun 2060. Di sektor manufaktur energi surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), IESR melaporkan bahwa hingga Juni 2024, kapasitas produksi modul surya Indonesia mencapai 4,7 gigawatt (GW) per tahun. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 19 GW sebelum tahun 2030. Analisis IESR menunjukkan bahwa pengembangan industri PLTS dan rantai pasoknya berpotensi menciptakan 5,7 juta pekerjaan-tahun, dengan potensi ekonomi mencapai 236,3 miliar dolar AS pada tahun 2060.

Sementara itu, untuk industri Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), IESR menilai bahwa permintaan terhadap teknologi ini masih rendah. Hal ini kontras dengan pertumbuhan kapasitas PLTB global yang mencapai 118 GW pada tahun 2023, meningkat 36 persen dari tahun 2022. Di Indonesia, kapasitas terpasang PLTB hanya mencapai 154,3 MW, jauh dari potensi yang ada sebesar 155 GW. Padahal, pengembangan industri manufaktur, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan hingga pengakhiran operasi dari PLTB berpotensi menyumbang 75,2 miliar dolar AS bagi perekonomian dan menciptakan 1,8 juta pekerjaan-tahun pada tahun 2060.

Untuk industri baterai, permintaan kendaraan listrik pada tahun 2024 diperkirakan meningkat hingga 25 kali lipat dibandingkan tahun 2022. Pengembangan industri baterai untuk penyimpanan energi dan kendaraan listrik memiliki potensi ekonomi hingga 240 miliar dolar AS dan dapat menciptakan 2,2 juta pekerjaan pada tahun 2060.

Analis Data Energi IESR, Abyan Hilmy Yafi, menekankan pentingnya pengembangan industri manufaktur energi terbarukan dan rantai pasok di Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan global yang terus meningkat. Selain manfaat ekonomi, langkah ini juga memberikan kontrol lebih besar atas pasar produk dan rantai pasok, memberdayakan bahan baku domestik, serta mendorong pertumbuhan industri.

Studi IESR memberikan empat rekomendasi untuk mendorong pengembangan industri manufaktur energi terbarukan. Pertama, Indonesia perlu memastikan rantai pasok industri manufaktur, setidaknya untuk perakitan panel surya, turbin angin, dan baterai, termasuk perakitan dan penerapan proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi. Pengembangan rantai pasok lebih jauh perlu didukung studi kelayakan menyeluruh dan keterlibatan pemangku kepentingan nasional dan global.

Kedua, pemerintah perlu merumuskan peta jalan untuk adopsi energi terbarukan yang berkelanjutan, sejalan dengan peta jalan penguatan industri manufaktur energi terbarukan. Perumusan peta jalan ini juga harus sejalan dengan perencanaan energi nasional. Ketiga, transformasi strategi industri menjadi strategi ekonomi memerlukan dukungan pemerintah berupa insentif, pembiayaan, dan kebijakan yang menciptakan ekosistem ideal dari hulu ke hilir dan konsisten dalam penerapannya.

Keempat, Indonesia perlu melakukan persiapan sumber daya manusia (SDM) melalui kebijakan pendidikan dan pelatihan yang sesuai, agar tenaga kerja memiliki keterampilan ramah lingkungan yang mendukung industri energi terbarukan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan potensi ekonomi dari pengembangan industri energi terbarukan, sekaligus berkontribusi dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan.

Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Kemajuan Teknologi Hijau di Asia: Pemimpin Potensial dalam Energi Terbarukan
Next Article Peta Jalan Kecerdasan Buatan di Indonesia: Langkah Strategis Menuju Masa Depan Digital
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Tarif Listrik PLN Terbaru: Perubahan untuk 13 Golongan Mulai 7 Maret 2025

INFOENERGI.ID - Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mengumumkan perubahan tarif listrik yang akan berlaku mulai…

By Redaksi InfoEnergi

Pembahasan Pemangkasan Penerima Harga Gas Murah: Kebijakan HGBT untuk Sektor Industri

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang…

By Redaksi InfoEnergi

Red Eléctrica Memilih Platform 3DEXPERIENCE Dassault Systèmes untuk Optimalkan Jaringan Listrik Spanyol

VELIZY-VILLACOUBLAY, Prancis - Dassault Systèmes (Euronext Paris: FR0014003TT8, DSY.PA) mengumumkan bahwa Red Eléctrica, operator sistem…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Energi TerbarukanWorld

Percepatan Proyek Energi Terbarukan di Swiss: Tantangan dan Peluang

By Redaksi InfoEnergi
Energi TerbarukanWorld

China Temukan Sumber Energi Thorium: Klaim Cukup untuk 60.000 Tahun

By Redaksi InfoEnergi
Energi Terbarukan

Indonesia Raih Hibah Rp146,9 Miliar dari Selandia Baru untuk Proyek Energi Hijau

By Redaksi InfoEnergi
Energi Terbarukan

Kolaborasi Sinergis Kadin dan Pengusaha Tiongkok Dukung Inisiatif Makan Bergizi Gratis

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?