INFOENERGI.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM), Bahlil Lahadalia, dijadwalkan akan melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. Acara pelantikan ini akan berlangsung pada Senin, 28 April 2024, di Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral.
Terdapat beberapa posisi strategis yang saat ini kosong di lingkup SKK Migas dan Kementerian ESDM. Di SKK Migas, posisi Pengawas Internal dan Wakil Kepala SKK Migas masih belum terisi. Sementara itu, di Kementerian ESDM, jabatan Direktur Pembinaan Kegiatan Usaha Hilir Migas juga masih kosong. Kekosongan ini diharapkan dapat segera terisi melalui pelantikan yang akan dilakukan oleh Menteri Bahlil.
Kementerian ESDM sebelumnya telah mengadakan seleksi terbuka untuk mengisi posisi Dirjen Migas dan Direktur Pembinaan Kegiatan Usaha Hilir Migas yang kosong sejak Januari 2025. Proses seleksi ini bertujuan untuk menemukan kandidat yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi dalam mengelola sektor migas yang merupakan salah satu sektor vital bagi perekonomian Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa pelantikan Dirjen Migas terpilih akan dilakukan setelah terbitnya Keputusan Presiden (Keppres). Hal ini menunjukkan bahwa proses pengangkatan pejabat tinggi di Kementerian ESDM dilakukan dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek strategis.
Mulai 1 Mei 2025, Kementerian ESDM akan memiliki juru bicara resmi. Langkah ini diambil untuk memastikan penyampaian informasi kepada publik dilakukan secara profesional dan transparan. Dadan Kusdiana menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam mendukung kebijakan dan program-program Kementerian ESDM.
Dadan Kusdiana juga mengungkapkan bahwa kelima kandidat untuk posisi Dirjen Migas telah menjalani wawancara oleh panitia seleksi. Wawancara ini menitikberatkan pada strategi untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto serta tata kelola sektor migas. “Kami bertanya bagaimana memastikan target-target Pak Menteri, target-target Presiden itu bisa terlaksana,” ujar Dadan.
Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Kementerian ESDM merupakan langkah strategis untuk memperkuat pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia. Dengan dukungan dari pejabat yang kompeten dan berkomitmen, diharapkan Kementerian ESDM dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional. Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan visi kemandirian energi dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.