INFOENERGI.ID, Jakarta – Sebuah praktik ilegal yang melibatkan pengoplosan LPG subsidi berhasil diungkap oleh pihak berwenang di Jakarta. Operasi ini diduga menghasilkan omzet mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya. Pengungkapan ini menyoroti masalah serius dalam distribusi LPG subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam operasi penggerebekan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, ditemukan bahwa pelaku menggunakan modus operandi dengan memindahkan isi tabung LPG subsidi 3 kg ke tabung LPG non-subsidi 12 kg. Praktik ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan konsumen karena proses pemindahan yang tidak sesuai standar keamanan.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, pelaku telah menjalankan bisnis ilegal ini selama beberapa bulan dengan memanfaatkan celah dalam pengawasan distribusi LPG. Mereka memanfaatkan perbedaan harga yang signifikan antara LPG subsidi dan non-subsidi untuk meraup keuntungan besar.
Praktik oplosan LPG ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi masyarakat yang seharusnya menerima manfaat dari subsidi pemerintah. Dengan adanya pengoplosan ini, distribusi LPG subsidi menjadi tidak tepat sasaran, sehingga masyarakat berpenghasilan rendah harus menghadapi kesulitan dalam mendapatkan LPG dengan harga terjangkau.
Selain itu, praktik ini juga menimbulkan risiko keselamatan yang serius. Proses pemindahan isi tabung yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan kebocoran gas, yang berpotensi menimbulkan ledakan dan kebakaran. Hal ini tentu saja membahayakan nyawa konsumen yang tidak menyadari bahwa mereka menggunakan LPG oplosan.
Pihak kepolisian telah menahan beberapa tersangka yang terlibat dalam praktik oplosan ini dan menyita barang bukti berupa tabung LPG serta peralatan yang digunakan untuk memindahkan isi tabung. Para pelaku dijerat dengan pasal terkait tindak pidana ekonomi dan terancam hukuman penjara serta denda yang berat.
Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, pemerintah dan pihak berwenang berencana untuk memperketat pengawasan distribusi LPG subsidi. Langkah-langkah yang akan diambil antara lain adalah meningkatkan frekuensi inspeksi di lapangan, memperketat pengawasan distribusi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan LPG oplosan.
Pengungkapan praktik oplosan LPG subsidi di Jakarta menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat dalam distribusi LPG subsidi. Dengan tindakan tegas dari pihak berwenang dan peningkatan kesadaran masyarakat, diharapkan kasus serupa dapat dicegah di masa depan. Keamanan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam distribusi energi bersubsidi.