INFOENERGI.ID – Eddy Soeparno, anggota Komisi XII DPR, menyoroti peran krusial PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero) dalam menggenjot kinerja produksi migas nasional. Eddy berharap, dengan peningkatan produksi yang digalakkan oleh PHE, yang merupakan kontributor utama, produksi migas nasional dapat terus melonjak, sehingga memperkokoh ketahanan energi nasional.
Menanggapi kinerja gemilang PHE pada Triwulan I 2025, Eddy menyatakan bahwa peran PHE sangatlah penting. “Saya yakin, ke depan PHE bisa melakukan peningkatan lebih banyak lagi. Oleh karena itu, harus terus didukung, terutama dari sisi finansial agar PHE mampu secara berkelanjutan meningkatkan eksplorasi,” ujar Eddy kepada media.
Sebagai kontributor migas terbesar di Indonesia, peran PHE dan anak-anak usahanya, seperti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), sangatlah signifikan. Untuk produksi minyak, PHE menyumbang sekitar 69% dari total produksi nasional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya PHE dalam menjaga stabilitas produksi migas nasional.
Eddy menegaskan bahwa PHE harus terus menjaga tingkat produksi. Penurunan produksi, meskipun hanya 10 persen, dapat berdampak signifikan terhadap ketahanan energi nasional. “Karena volume produksi Pertamina sangat besar dibandingkan KKKS lainnya. Sepuluh persen dari 100 tentu berbeda dibandingkan 10 persen dari 20,” jelas Eddy.
Eddy juga menekankan bahwa PHE harus didukung agar dapat fokus pada tugas utamanya. Beban yang tidak relevan dengan kewajiban pokoknya dapat mempengaruhi ketahanan energi nasional. Dalam kondisi sumur yang sudah matang, keberhasilan PHE meningkatkan produksi pada Triwulan I 2025 dilakukan melalui peningkatan investasi, termasuk dalam aspek pengeboran.
Menurut Eddy, peningkatan produksi PHE merupakan hasil dari upaya luar biasa dalam investasi sektor pengeboran. Semakin banyak investasi yang dilakukan, semakin besar potensi untuk menemukan sumber migas baru. “Makanya, capaian PHE pada Triwulan I 2025, jelas merupakan prestasi,” tutup Eddy.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, juga mengapresiasi pencapaian dan inovasi yang dilakukan PHE, termasuk melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Inovasi ini termasuk dalam upaya mempertahankan tingkat produksi migas di lapangan-lapangan tua.
Dengan dukungan dan fokus yang tepat, PHE diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan energi nasional, memastikan pasokan migas yang stabil dan berkelanjutan bagi Indonesia.