Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini mengemukakan data yang menyoroti keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Dalam konferensi pers pada 15 Juli 2025, BRIN menegaskan bahwa PLTN tidak hanya menawarkan biaya operasional yang lebih rendah, tetapi juga lebih ramah lingkungan.
Data yang disajikan menunjukkan bahwa PLTN mampu memproduksi listrik dengan biaya lebih rendah per kilowatt-jam dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Hal ini disebabkan oleh efisiensi tinggi reaktor nuklir dalam mengubah energi nuklir menjadi listrik. Selain itu, PLTN juga menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan untuk masa depan.
BRIN juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan sumber energi yang bersih dan efisien, PLTN dapat menjadi solusi ideal untuk menyediakan listrik yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik. BRIN berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan industri otomotif, untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di tanah air.
Dalam pernyataannya, BRIN menekankan pentingnya transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan PLTN sebagai sumber energi utama, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan PLTN juga dapat membantu menstabilkan pasokan listrik nasional, yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
Meskipun PLTN menawarkan banyak keuntungan, pengembangannya di Indonesia tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah persepsi publik terhadap keamanan nuklir. BRIN menyadari bahwa edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sangat penting untuk mengatasi kekhawatiran ini. Oleh karena itu, BRIN berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan komunikasi mengenai keamanan dan manfaat PLTN.
Selain itu, investasi awal yang besar untuk pembangunan PLTN juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, BRIN optimis bahwa dengan dukungan pemerintah dan kerjasama internasional, tantangan ini dapat diatasi. BRIN juga melihat peluang besar dalam pengembangan teknologi nuklir yang lebih canggih dan efisien, yang dapat menurunkan biaya dan meningkatkan keamanan PLTN di masa depan.
Dengan potensi besar yang dimiliki oleh PLTN, Indonesia berada pada posisi yang strategis untuk memimpin transisi menuju energi bersih di kawasan Asia Tenggara. Dukungan BRIN terhadap pengembangan PLTN dan kendaraan listrik menunjukkan komitmen kuat untuk mencapai tujuan ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.