Wilayah Jabodetabek, sebagai pusat kegiatan ekonomi dan populasi terbesar di Indonesia, menghadapi persoalan serius terkait polusi udara. Clean Air Asia bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tengah melakukan kajian komprehensif untuk menghitung beban emisi yang berasal dari berbagai sektor, termasuk transportasi, industri, serta sumber non-energi seperti permukiman, pertanian, dan pengelolaan sampah.
Direktur Indonesia Clean Air Asia, Ririn Radiawati Kusuma, menyampaikan bahwa kajian ini bertujuan untuk memetakan sebaran emisi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta kawasan penyangga sekitarnya, khususnya saat musim kemarau. Kajian ini penting untuk memahami konsentrasi emisi dan dampaknya secara spasial dan temporal, mengingat musim kemarau kerap memperburuk kondisi kualitas udara.
Dari kajian awal, diketahui bahwa sektor transportasi, terutama kendaraan bermotor berbahan bakar fosil, menjadi penyumbang utama emisi. Selain itu, sektor industri dan aktivitas non-energi seperti pembakaran sampah, kegiatan rumah tangga, dan pertanian juga berkontribusi besar terhadap tingginya polusi udara di kawasan ini.
Tingginya beban emisi di Jabodetabek berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan, jantung, hingga menurunkan kualitas hidup. Dari sisi lingkungan, emisi ini turut memperparah efek perubahan iklim dan menurunkan daya dukung ekosistem perkotaan.
Sebagai tindak lanjut, Clean Air Asia dan KLH mendorong penguatan kebijakan berbasis data untuk pengendalian emisi. Beberapa strategi yang diusulkan meliputi peralihan ke transportasi umum berbasis listrik, penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor industri, serta peningkatan kesadaran publik terkait pentingnya menjaga kualitas udara.
Melalui kajian yang sedang berjalan ini, diharapkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan memiliki dasar yang kuat dalam merumuskan kebijakan pengendalian pencemaran udara. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan udara bersih di wilayah metropolitan dan menjamin kesehatan serta kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.