PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui peresmian gedung baru Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Kalu Manandang yang terletak di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli, dengan memanfaatkan 2,2 ton sampah botol plastik daur ulang yang diolah menjadi bahan bangunan ecoblock.
Melalui pendekatan ekonomi sirkular, inisiatif ini bukan hanya bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik, tetapi juga memberikan solusi konkret terhadap kebutuhan fasilitas pendidikan di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Bangunan sekolah yang ramah lingkungan ini menjadi simbol nyata dari sinergi antara upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain menyediakan fasilitas belajar yang layak, PLN juga mengintegrasikan edukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik kepada siswa dan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan ini, PLN berharap dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak usia dini dan mendorong perilaku hidup berkelanjutan di tengah masyarakat.
Kesuksesan pembangunan TK Negeri Kalu Manandang ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Kolaborasi tersebut menjadi kunci penting dalam memastikan keberlanjutan manfaat proyek dan memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap fasilitas yang telah dibangun.
PLN berharap inisiatif seperti ini dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di Indonesia, terutama di daerah 3T yang masih minim akses terhadap fasilitas pendidikan memadai. Dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, PLN terus berupaya menghadirkan solusi yang menyeluruh—tidak hanya menyentuh aspek sosial dan pendidikan, tetapi juga memberi kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.