Antrean kendaraan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jember, Jawa Timur, mulai menunjukkan penurunan. Pada Rabu (30/7/2025), antrean kendaraan terpantau lebih singkat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Jika sebelumnya antrean sempat mengular, kini antrean mobil hanya sepanjang 15 meter, sementara antrean sepeda motor sekitar 25 meter. Masyarakat pun terlihat lebih tertib dan teratur saat mengantre.
Antrean panjang sebelumnya terjadi pada pekan pertama penutupan Jalur Gumitir yang dimulai sejak 24 Juli 2025. Penutupan ini memicu lonjakan permintaan BBM di SPBU sekitar Jember karena peningkatan mobilitas kendaraan. Selain itu, kekhawatiran masyarakat terhadap potensi kelangkaan bahan bakar turut mendorong pembelian dalam jumlah besar, menyebabkan keterlambatan distribusi di beberapa titik.
Pertamina Patra Niaga, melalui Area Manager Communication, Relations, and CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan bahwa pihaknya telah memenuhi kebutuhan BBM di SPBU terdampak, termasuk di wilayah Jember. Pertamina juga memastikan pasokan BBM tetap aman dan pengiriman dilakukan secara berkala untuk menjaga ketersediaan bahan bakar di lapangan.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan dan tetap tenang karena distribusi terus dilakukan secara optimal. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kestabilan pasokan dan menghindari kepanikan massal yang dapat memicu antrean kembali memanjang.
Penanganan yang cepat dan koordinatif antara Pertamina dan pihak terkait berhasil menormalkan situasi di SPBU. Pengendara kini tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan BBM, dan aktivitas pengisian berjalan lebih lancar. Arus lalu lintas di sekitar SPBU pun mulai kembali normal.
Penurunan antrean BBM di SPBU Jember menunjukkan keberhasilan langkah cepat Pertamina dalam menstabilkan pasokan di tengah peningkatan permintaan. Dengan distribusi yang merata dan kerja sama antara masyarakat, Pertamina, serta pemerintah daerah, diharapkan kondisi ini tetap terkendali dan tidak terulang di masa mendatang.