Jakarta – Untuk pertama kalinya, target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berhasil tercapai. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa realisasi lifting minyak nasional per Rabu (30/7/2025) telah mencapai 608.000 barel per hari (BPH), melampaui target APBN 2025 yang ditetapkan sebesar 605.000 BPH. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam sejarah sektor energi Indonesia.
Selama bertahun-tahun, target lifting minyak nasional kerap meleset akibat berbagai tantangan, mulai dari penurunan produksi alami, keterbatasan investasi, hingga kendala operasional. Namun, melalui strategi terukur dan kolaborasi lintas sektor, akhirnya target APBN bisa direalisasikan. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perbaikan kebijakan dan iklim investasi yang kondusif mulai menunjukkan hasil.
Menteri Bahlil menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah dan pelaku industri migas. Pemerintah telah memperkuat iklim investasi melalui pemberian insentif, perbaikan regulasi, serta penguatan koordinasi antar lembaga. Langkah ini mendorong peningkatan produksi di sejumlah wilayah kerja strategis.
Dengan tercapainya lifting 608.000 BPH, Indonesia tidak hanya mendekati ketahanan energi, tetapi juga membuka peluang untuk memperbaiki neraca perdagangan melalui pengurangan impor minyak. Selain itu, peningkatan produksi berdampak pada bertambahnya penerimaan negara dan penciptaan lapangan kerja di sektor migas.
Meski berhasil mencapai target, Menteri Bahlil mengingatkan bahwa tantangan masih membayangi. Konsistensi produksi harus dijaga, terutama di tengah fluktuasi harga minyak dunia dan tekanan transisi energi global. Oleh karena itu, inovasi teknologi dan efisiensi operasional menjadi fokus selanjutnya.
Ke depan, pemerintah akan terus mendorong optimalisasi potensi sumber daya energi nasional. Dukungan terhadap investasi dan pengembangan infrastruktur migas akan ditingkatkan, demi mencapai target lifting yang lebih ambisius serta memastikan keberlanjutan sektor energi nasional.