PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan produksi minyak nasional dengan mengadopsi teknologi mutakhir. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah penerapan metode injeksi surfaktan dan uap di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Teknologi ini dipercaya mampu mengoptimalkan ekstraksi minyak dari lapisan reservoir yang sulit dijangkau secara konvensional.
Langkah ini mendapat perhatian langsung dari Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang melakukan kunjungan kerja ke Riau pada Selasa, 29 Juli 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Wakil Direktur Utama, Oki Muraza. Keduanya meninjau langsung fasilitas Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) surfaktan di Minas dan proyek steam flood di Lapangan North Duri Development (NDD) A14.
Teknologi injeksi surfaktan berperan dalam menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air, sehingga minyak lebih mudah mengalir ke permukaan. Sementara itu, injeksi uap (steam flood) digunakan untuk memanaskan lapisan minyak guna menurunkan viskositasnya. Kombinasi keduanya diyakini dapat secara signifikan meningkatkan volume minyak yang dapat diproduksi dari WK Rokan.
Penerapan teknologi CEOR dan steam flood ini menegaskan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui optimalisasi lapangan minyak eksisting. Meski tantangan seperti kebutuhan biaya dan infrastruktur masih dihadapi, upaya ini menjadi bagian penting dari transformasi industri migas yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Dengan langkah strategis ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan kontribusi WK Rokan terhadap produksi minyak nasional. Penerapan teknologi injeksi surfaktan dan uap tidak hanya memperkuat posisi Blok Rokan sebagai salah satu ladang minyak utama, tetapi juga menandai kemajuan teknologi dalam pengelolaan sumber daya energi di Indonesia.