Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan optimisme terhadap kontribusi sumur minyak milik masyarakat dalam meningkatkan lifting minyak nasional. Mulai hari ini, Jumat (1/8/2025), produksi dari sumur-sumur tersebut resmi dimulai dan akan tercatat sebagai bagian dari produksi minyak mentah nasional.
Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menginventarisasi sekitar 30.000 sumur minyak yang dikelola oleh masyarakat. Sumur-sumur ini tersebar di berbagai daerah dan sebelumnya telah menunjukkan potensi produksi yang masih bisa dioptimalkan. Kehadiran data ini menjadi dasar pemerintah dalam mengintegrasikan hasil produksinya ke dalam sistem nasional.
Meskipun tergolong sebagai sumur tua, potensi produksi dari sumur-sumur ini masih cukup menjanjikan. Dengan pendekatan teknologi dan pengawasan yang tepat, sumur-sumur masyarakat dapat kembali berkontribusi signifikan. Pemerintah juga memberikan dukungan teknis agar produksi berjalan sesuai standar dan aman, serta tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Selain berkontribusi pada lifting nasional, pemanfaatan sumur minyak masyarakat juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga sekitar. Peluang kerja dan peningkatan pendapatan menjadi dua manfaat utama dari pengelolaan sumur secara inklusif bersama masyarakat.
Langkah Kementerian ESDM dalam mengaktifkan kembali produksi dari 30.000 sumur minyak masyarakat merupakan strategi untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Produksi yang dimulai hari ini menjadi langkah konkret menuju pemanfaatan sumber daya energi yang lebih inklusif dan produktif.