Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan target lifting minyak atau produksi minyak siap jual sebesar 610 ribu barel per hari (bph) untuk tahun 2026. Usulan ini mengemuka usai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tri Winarno, menyampaikan bahwa angka 610 ribu bph tersebut masih bersifat usulan dan tengah dibahas lebih lanjut oleh pemerintah. Proses penetapan target lifting ini mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk potensi produksi dan kesiapan investasi sektor hulu migas.
Meskipun masih dalam tahap pembahasan, angka ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong peningkatan produksi minyak nasional. Berbagai strategi akan ditempuh untuk mencapai target tersebut, seperti mempercepat perizinan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mendorong kolaborasi aktif antara pemerintah dan perusahaan migas.
Jika berhasil dicapai, target lifting ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor minyak, dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara dari sektor energi. Pemerintah juga optimis bahwa peningkatan lifting akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor energi.