Harga perak global tercatat mengalami pelemahan sepanjang pekan ini. Penurunan ini dipicu oleh dinamika pasar yang kompleks, termasuk keputusan mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump terkait pemberlakuan tarif impor tembaga, serta beragam sentimen makroekonomi global yang turut memengaruhi arah pasar logam mulia.
Kebijakan Trump mengenai tarif impor tembaga memberi kejutan pada pasar komoditas. Langkah proteksionis ini menimbulkan kekhawatiran terkait stabilitas perdagangan internasional dan memberikan tekanan pada pasar logam, termasuk perak. Meskipun tembaga dan perak memiliki peran yang berbeda dalam industri, keduanya kerap dipengaruhi oleh sentimen yang sama dalam konteks gejolak kebijakan global.
Selain kebijakan Trump, sentimen makroekonomi global yang beragam juga menambah tekanan pada harga perak. Fluktuasi di sektor industri, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, dan spekulasi terkait arah kebijakan suku bunga oleh bank sentral utama dunia turut memengaruhi minat investor terhadap logam mulia.
Para analis memperkirakan bahwa harga perak masih akan bergerak fluktuatif dalam waktu dekat. Sentimen negatif akibat kebijakan perdagangan, perkembangan geopolitik, dan arah ekonomi global akan terus membayangi. Di tengah ketidakpastian ini, pelaku pasar diimbau untuk berhati-hati dan terus memantau indikator-indikator ekonomi yang relevan dalam mengambil keputusan investasi.
Pelemahan harga perak pekan ini mencerminkan tingginya sensitivitas pasar logam terhadap keputusan politik dan kebijakan ekonomi global. Keputusan mendadak Presiden Trump mengenai tarif impor tembaga menjadi salah satu pemicu utama, ditambah kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan. Untuk itu, kewaspadaan dan analisis mendalam menjadi kunci bagi investor dalam menyikapi dinamika pasar logam mulia.