Pertamina mulai memberikan sinyal positif terkait rencana reaktivasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Salah satu upaya yang tengah dipertimbangkan adalah pengaktifan kembali Depo BBM Jember yang sebelumnya telah lama tidak beroperasi. Langkah ini dinilai krusial untuk mengantisipasi potensi terulangnya krisis BBM di wilayah tersebut.
Depo BBM Jember memiliki posisi strategis dalam mendukung distribusi energi, terutama untuk kawasan timur Jawa Timur. Rencana pengaktifan ini diperkuat dengan usulan distribusi BBM menggunakan moda transportasi kereta api, yang dinilai lebih efisien dan cepat menjangkau wilayah pelosok. Dengan berfungsinya kembali depo tersebut, Pertamina diharapkan mampu mempercepat distribusi BBM dan mengurangi risiko keterlambatan pasokan.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah secara resmi mengajukan permohonan kepada Pertamina untuk mengkaji ulang pengoperasian kembali depo BBM di Jember. Ia menilai bahwa keberadaan depo sangat penting untuk menjamin stabilitas pasokan BBM, terutama dalam kondisi darurat atau saat terjadi lonjakan permintaan.
Pertamina menyadari bahwa pengaktifan kembali fasilitas ini memerlukan evaluasi menyeluruh. Selain memastikan kesiapan infrastruktur, perusahaan juga harus memperhatikan aspek keselamatan dan dampak lingkungan. Upaya perbaikan fasilitas, peningkatan standar operasional, dan koordinasi dengan pihak berwenang akan menjadi bagian penting dari proses reaktivasi.
Gagasan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Jember dan pemerintah daerah. Mereka berharap langkah ini akan memberikan solusi jangka panjang terhadap kendala distribusi BBM yang selama ini terjadi. Keberadaan depo juga diharapkan mampu membuka peluang kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Rencana pengaktifan kembali Depo BBM Jember mencerminkan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional. Langkah ini tidak hanya menjadi solusi terhadap ancaman krisis BBM, tetapi juga memperlihatkan kesiapan semua pihak dalam menyongsong sistem distribusi energi yang lebih efisien dan berkelanjutan.