Desa Muara, yang terletak di Kecamatan Cilamaya, Jawa Barat, kini menjadi contoh nyata pemanfaatan energi bersih untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipasang di desa ini tidak hanya menyediakan listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor pertanian terpadu.
Salah satu penerima manfaat terbesar adalah kelompok tani Tirta Makmur. Dengan dukungan energi surya, kelompok ini mampu memperluas usaha mereka dari sekadar bertani menjadi mengelola berbagai unit produksi, mulai dari budidaya jamur merang, perkebunan sayuran, hingga peternakan ayam potong. Pasokan listrik yang stabil membuat proses produksi berjalan lancar, tanpa hambatan akibat gangguan daya.
Ketua kelompok tani menjelaskan, penggunaan PLTS memangkas biaya operasional secara signifikan, terutama untuk menggerakkan pompa air irigasi dan peralatan pendukung lainnya. “Kalau dulu biaya listrik jadi beban, sekarang kami bisa alokasikan dana lebih untuk bibit dan perawatan lahan,” ujarnya.
Selain menekan pengeluaran, energi surya juga membantu meningkatkan produktivitas. Sistem irigasi yang kini beroperasi penuh membuat lahan lebih terjamin ketersediaan airnya, bahkan di musim kemarau. Hasil panen pun meningkat, memberikan tambahan pendapatan bagi para anggota kelompok.
Keberhasilan Desa Muara menjadi bukti bahwa energi terbarukan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mampu mendorong kemandirian ekonomi desa. Dengan potensi sinar matahari yang melimpah di Indonesia, model pertanian berbasis PLTS ini diharapkan bisa diterapkan di lebih banyak daerah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh petani di seluruh negeri.