PT Pertamina Patra Niaga menegaskan kesiapannya untuk memasarkan dan menyalurkan sustainable aviation fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar rendah emisi bagi sektor penerbangan nasional. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya transisi energi di Indonesia, sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon di industri penerbangan, yang dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar.
Komitmen tersebut disampaikan pada momentum Lifting Perdana SAF di Kilang Pertamina Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2025). Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan mengungkapkan bahwa minyak jelantah, yang dulunya dianggap limbah, kini berhasil diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
Pertamina Patra Niaga juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk maskapai penerbangan dan pemerintah, guna memastikan ketersediaan dan distribusi SAF secara optimal. Meski tantangan seperti biaya produksi yang lebih tinggi dan kebutuhan infrastruktur masih ada, perusahaan melihatnya sebagai peluang untuk mendorong inovasi dan efisiensi.
Penggunaan SAF diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Upaya ini juga menjadi bukti nyata kontribusi Pertamina Patra Niaga dalam mewujudkan penerbangan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan selaras dengan komitmen Indonesia pada perjanjian lingkungan internasional.