Senin, 18 Agu 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Energi Terbarukan > Emisi > Konsentrasi Karbon Hitam di Global Selatan Ternyata Lebih Tinggi dari Perkiraan
Emisi

Konsentrasi Karbon Hitam di Global Selatan Ternyata Lebih Tinggi dari Perkiraan

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 14 Agustus 2025 1:02 pm
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

Penelitian terbaru dari McKelvey School of Engineering, Washington University, mengungkapkan bahwa konsentrasi karbon hitam di udara negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang kerap disebut sebagai Global Selatan ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya. Karbon hitam, yang merupakan jelaga hasil pembakaran bahan bakar fosil secara tidak sempurna, telah menjadi salah satu kontributor utama perubahan iklim sekaligus ancaman serius bagi kesehatan manusia.

Karbon hitam adalah partikel mikroskopis yang mampu menyerap sinar matahari dan memanaskan atmosfer, sehingga mempercepat pemanasan global. Partikel ini juga berperan dalam memperburuk kualitas udara, menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, hingga kematian dini.

Negara-negara di Global Selatan menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan emisi karbon hitam. Pertumbuhan populasi yang pesat, urbanisasi yang masif, serta tingginya ketergantungan pada bahan bakar fosil menjadi faktor pendorong utama. Melalui pemodelan atmosfer, para peneliti menemukan bahwa jumlah karbon hitam di wilayah ini jauh melebihi estimasi sebelumnya, menandakan perlunya strategi mitigasi yang lebih agresif.

Selain memicu perubahan iklim, karbon hitam juga menimbulkan dampak lingkungan seperti merusak ekosistem dan menurunkan kualitas tanah serta air. Dari sisi kesehatan, paparan jangka panjang terhadap partikel ini dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru, serangan jantung, dan kematian dini, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Pengurangan emisi karbon hitam memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan efisiensi energi, peralihan ke sumber energi terbarukan, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta edukasi publik mengenai dampak karbon hitam.

Temuan terbaru ini menegaskan bahwa upaya pengendalian emisi karbon hitam di Global Selatan harus dipercepat. Kerja sama internasional, komitmen politik, dan penerapan kebijakan berbasis sains menjadi kunci untuk melindungi lingkungan sekaligus kesehatan masyarakat, demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

TAGGED:Efisiensi EnergiemisiKarbon Hitam
Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article ESDM Tindak Tegas Aktivitas Pertambangan Ilegal di IKN dan Tahura Bukit Soeharto
Next Article Hidrogen Hijau Dorong Dekarbonisasi dan Kemandirian Energi di Negara Berkembang
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Tanggapan Masyarakat Mengenai Skandal Bensin Oplosan

INFOENERGI.ID, Jakarta - Masyarakat diguncang oleh skandal bensin oplosan yang baru-baru ini terungkap, menimbulkan keresahan…

By Redaksi InfoEnergi

BP Kurangi Investasi Energi Terbarukan Hingga 2030: Kolaborasi dengan Jera Jepang

Raksasa minyak asal Inggris, BP, mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan "secara signifikan mengurangi"…

By Redaksi InfoEnergi

Percepatan Transisi Energi Terbarukan: Seruan Nevi Zuairina di Tengah Tantangan Pendanaan

INFOENERGI.ID, Jakarta - Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi XII DPR RI dan…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Emisi

Emisi Naik Tajam, Google Akui Target Iklim Makin Sulit Tercapai

By Redaksi InfoEnergi
Emisi

Formula E Raih Sertifikasi Net Zero Pertama di Dunia dari BSI

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Peluang Sinergi Strategis di Ranah Energi Revitalisasi Kilang Minyak

By Redaksi InfoEnergi
Emisi

Studi Ungkap Pajak Karbon Sering Didorong Motif Finansial, Bukan Iklim

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?