Penelitian terbaru dari McKelvey School of Engineering, Washington University, mengungkapkan bahwa konsentrasi karbon hitam di udara negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang kerap disebut sebagai Global Selatan ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya. Karbon hitam, yang merupakan jelaga hasil pembakaran bahan bakar fosil secara tidak sempurna, telah menjadi salah satu kontributor utama perubahan iklim sekaligus ancaman serius bagi kesehatan manusia.
Karbon hitam adalah partikel mikroskopis yang mampu menyerap sinar matahari dan memanaskan atmosfer, sehingga mempercepat pemanasan global. Partikel ini juga berperan dalam memperburuk kualitas udara, menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, hingga kematian dini.
Negara-negara di Global Selatan menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan emisi karbon hitam. Pertumbuhan populasi yang pesat, urbanisasi yang masif, serta tingginya ketergantungan pada bahan bakar fosil menjadi faktor pendorong utama. Melalui pemodelan atmosfer, para peneliti menemukan bahwa jumlah karbon hitam di wilayah ini jauh melebihi estimasi sebelumnya, menandakan perlunya strategi mitigasi yang lebih agresif.
Selain memicu perubahan iklim, karbon hitam juga menimbulkan dampak lingkungan seperti merusak ekosistem dan menurunkan kualitas tanah serta air. Dari sisi kesehatan, paparan jangka panjang terhadap partikel ini dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru, serangan jantung, dan kematian dini, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Pengurangan emisi karbon hitam memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan efisiensi energi, peralihan ke sumber energi terbarukan, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta edukasi publik mengenai dampak karbon hitam.
Temuan terbaru ini menegaskan bahwa upaya pengendalian emisi karbon hitam di Global Selatan harus dipercepat. Kerja sama internasional, komitmen politik, dan penerapan kebijakan berbasis sains menjadi kunci untuk melindungi lingkungan sekaligus kesehatan masyarakat, demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.