Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) diingatkan untuk berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) berintegritas yang mampu bersaing di tingkat global. Pesan tersebut disampaikan Dewan Pengawas METI, Riki F Ibrahim, dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX METI yang digelar di Auditorium PLN, Jakarta, pada 13–14 Agustus 2025. Dalam forum tersebut, Zulfan Zahar terpilih sebagai Ketua Umum METI periode 2025–2028 dengan perolehan suara 84,9 persen, mengungguli Norman Ginting yang meraih 15,1 persen.
Riki menegaskan, dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan SDM yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki integritas tinggi. Menurutnya, SDM yang berintegritas adalah kunci untuk menghadapi persaingan global sekaligus menjaga keberlanjutan sektor energi nasional.
METI diharapkan dapat mengambil peran aktif sebagai motor penggerak dalam peningkatan kompetensi dan integritas SDM di bidang energi terbarukan. Dengan penguatan kapasitas tersebut, Indonesia diyakini mampu memperkuat daya saing di level internasional sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam upaya global menanggulangi perubahan iklim.
Upaya mencetak SDM kelas dunia perlu ditopang dengan kolaborasi bersama institusi pendidikan dan industri. Kerja sama ini dinilai penting untuk merancang kurikulum yang sesuai kebutuhan pasar energi terkini. Dengan begitu, lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi yang relevan dan siap terjun di industri.
Selain pendidikan formal, METI juga didorong untuk menyelenggarakan sertifikasi dan pelatihan yang diakui secara internasional. Program ini penting agar tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing global serta terus mengikuti perkembangan teknologi dan regulasi terbaru di sektor energi.
Riki menekankan, keberhasilan program pengembangan SDM energi tidak bisa hanya ditopang oleh METI, tetapi memerlukan dukungan penuh pemerintah dan industri. Dukungan itu dapat berupa pendanaan, penyediaan fasilitas pelatihan, hingga kesempatan magang bagi generasi muda.
Munas IX METI tidak hanya menjadi ajang pemilihan kepemimpinan baru, tetapi juga momentum untuk meneguhkan komitmen dalam mencetak SDM energi yang kompeten dan berintegritas. Dengan sinergi antara METI, pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, Indonesia diharapkan mampu melahirkan SDM energi kelas dunia yang siap bersaing dan berkontribusi di kancah internasional.