Grup Sinar Mas yang dimiliki konglomerat Franky Widjaja menjalin kemitraan dengan First Gen Corp., perusahaan energi asal Filipina milik taipan Federico Lopez, untuk membangun enam proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia. Proyek ini akan menambah kapasitas listrik sebesar 440 megawatt (MW), menjadikannya salah satu langkah penting dalam pengembangan energi terbarukan di tanah air.
Menurut Forbes Asia, nilai investasi proyek mencapai 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 36 triliun dengan kurs Rp 16.350 per dollar AS. Jika dirinci, investasi tersebut setara dengan sekitar 500 juta dollar AS untuk setiap tambahan kapasitas 100 MW. Dana ini akan digunakan untuk kegiatan pengeboran sumur panas bumi hingga pembangunan infrastruktur pembangkit listrik.
Pemerintah menyambut baik proyek ini karena sejalan dengan upaya meningkatkan bauran energi bersih sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Selain menambah pasokan listrik untuk jutaan masyarakat, proyek ini juga diperkirakan akan membuka ribuan lapangan kerja baru, baik di tahap konstruksi maupun operasional.
Meski membawa potensi besar, proyek PLTP ini tetap menghadapi sejumlah tantangan, termasuk perizinan, kesiapan teknologi, dan pengelolaan dampak lingkungan. Namun, dengan pengalaman panjang Sinar Mas di sektor energi dan rekam jejak First Gen Corp. dalam pengembangan energi terbarukan di Filipina, kedua pihak optimistis target dapat tercapai sesuai rencana.
Kolaborasi Sinar Mas dan First Gen Corp. menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan regional dapat mempercepat transisi menuju energi bersih. Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi Indonesia, tetapi juga menjadi model pengembangan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.