Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menegaskan komitmennya dalam menghadirkan solusi inovatif untuk sanitasi berkelanjutan. Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono, memperkenalkan program-program unggulan Pemkot Tangerang saat menghadiri City Sanitation Summit (CSS) XXIII Tahun 2025, yang digelar oleh Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi Indonesia (AKKOPSI) di Bela Hotel Ternate, Maluku Utara.
Maryono menjelaskan salah satu inovasi utama Pemkot Tangerang, yaitu pemanfaatan sampah menjadi energi melalui kerja sama dengan pihak swasta. Sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk industri. Pengiriman perdana RDF telah dilakukan sebanyak 32 ton dengan nilai jual sekitar Rp300 ribu per ton.
Dalam forum nasional bertema “Sanitasi Berkelanjutan Melalui Partisipasi dan Inovasi Pengelolaan Sampah Berbasis Kota Pulau,” Maryono menekankan bahwa pengelolaan sampah yang efektif dapat mendukung lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya mengurangi beban sampah di kota, tetapi juga menciptakan sumber energi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri.
Pemkot Tangerang berharap kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat mempercepat implementasi inovasi ini secara lebih luas. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menghadirkan pengelolaan sampah yang cerdas dan ramah lingkungan.
Melalui partisipasi aktif di CSS XXIII, Pemkot Tangerang menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan sanitasi berkelanjutan dan inovasi pengelolaan sampah. Transformasi sampah menjadi energi bukan hanya solusi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi yang membawa manfaat bagi masyarakat.