Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik Laode Sulaeman sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) pada Jumat (29/8/2025) di Kantor Kementerian ESDM. Jabatan ini sebelumnya sempat kosong setelah Achmad Muchtasyar dinonaktifkan pada Februari 2025. Selama kekosongan tersebut, posisi Dirjen Migas dirangkap oleh Tri Winarno, yang juga menjabat sebagai Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Dalam sambutannya, Bahlil menekankan bahwa Laode adalah sosok yang memiliki rekam jejak panjang di sektor migas serta merupakan pegawai karir Kementerian ESDM. Ia percaya, pengalaman tersebut akan menjadi modal penting dalam menjalankan tugas besar di tengah dinamika energi global.
Bahlil juga mengingatkan bahwa stabilitas produksi migas, peningkatan investasi, serta inovasi teknologi harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, ketiga hal tersebut merupakan kunci untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sektor migas masih menghadapi tantangan besar, mulai dari fluktuasi harga minyak dunia hingga kebutuhan untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Karena itu, Bahlil meminta Dirjen Migas yang baru untuk aktif mendorong investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta memperkuat kolaborasi dengan perusahaan migas, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan agar sektor migas tidak hanya menopang ketahanan energi, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi perekonomian nasional.
Dengan kepemimpinan baru di bawah Laode Sulaeman, pemerintah berharap ada perubahan positif dalam pengelolaan sektor migas. Investasi, inovasi, dan kerja sama lintas pihak dipandang sebagai fondasi penting untuk menghadapi tantangan ke depan. Pesan Bahlil diharapkan menjadi pedoman bagi langkah strategis Dirjen Migas yang baru demi kepentingan bangsa