Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 1 juta sambungan pada tahun 2026. Untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,8 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa pembangunan jargas rumah tangga menjadi salah satu program prioritas guna memperluas akses energi bersih, efisien, dan terjangkau bagi masyarakat. Program ini juga merupakan bagian dari 15 kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun depan, yang terdiri atas kelanjutan proyek dari tahun berjalan maupun inisiatif baru.
Jargas memungkinkan pasokan gas bumi langsung mengalir ke rumah warga, sehingga lebih praktis dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan LPG. Dengan adanya jargas, diharapkan masyarakat dapat menikmati biaya energi yang lebih hemat, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil lain.
Pembangunan jargas dalam skala besar memerlukan dukungan infrastruktur serta pasokan gas yang memadai. Pemerintah berencana meningkatkan produksi gas domestik, memperkuat kerjasama dengan pemerintah daerah, dan melibatkan perusahaan gas nasional maupun swasta agar target dapat tercapai tepat waktu.
Selain memberikan kenyamanan bagi rumah tangga, program jargas juga akan berdampak positif terhadap perekonomian dengan menekan biaya energi masyarakat serta mendukung agenda pengurangan emisi karbon nasional.
Dengan target 1 juta sambungan jargas rumah tangga pada 2026 dan dukungan anggaran Rp 4,8 triliun, pemerintah berharap program ini mampu memperluas akses energi bersih sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.