Deforestasi hutan hujan Amazon menjadi sorotan dunia karena konsekuensi besar yang ditimbulkannya. Hilangnya tutupan hutan tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati, tetapi juga mengganggu pola iklim global. Artikel ini mengulas bagaimana penggundulan hutan di Amazon memicu penurunan curah hujan, meningkatkan suhu, serta implikasinya terhadap ekosistem dan kehidupan manusia.
Amazon dikenal sebagai salah satu penopang utama siklus air dunia. Pohon-pohon di hutan ini menyerap air dari tanah lalu melepaskannya ke atmosfer melalui transpirasi, yang membantu terbentuknya awan dan hujan. Saat pohon semakin banyak ditebang, siklus ini terganggu dan berdampak pada berkurangnya curah hujan.
Untuk pertama kalinya, peneliti berhasil mengukur dampak hilangnya vegetasi dan perubahan iklim global terhadap hutan Amazon. Studi yang dipimpin oleh ilmuwan Universitas São Paulo (USP) di Brasil menemukan bahwa deforestasi di Amazon Brasil menyumbang sekitar 74,5% penurunan curah hujan dan 16,5% kenaikan suhu di bioma tersebut selama musim kemarau. Penelitian itu mencatat curah hujan turun sekitar 21 mm per tahun, di mana 15,8 mm dari jumlah tersebut diakibatkan langsung oleh deforestasi.
Selain mengurangi curah hujan, hilangnya tutupan hutan juga mempercepat pemanasan. Pohon yang berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida hilang, sementara penebangan dan pembakaran hutan melepaskan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer. Kondisi ini memperparah akumulasi gas rumah kaca, yang mendorong kenaikan suhu global.
Kenaikan suhu di kawasan Amazon dapat memperburuk krisis iklim dengan meningkatkan risiko gelombang panas, mencairkan es di kutub, serta mempercepat naiknya permukaan laut. Dampak tersebut berpotensi menimbulkan efek domino pada ekosistem dan kehidupan manusia di berbagai belahan dunia.
Dampak deforestasi tidak berhenti pada perubahan iklim, tetapi juga merembet ke sektor sosial dan ekonomi. Penurunan curah hujan serta suhu yang lebih tinggi dapat merusak produktivitas pertanian, mengganggu rantai pasokan pangan, serta meningkatkan risiko kelangkaan air.
Selain itu, polusi udara akibat kebakaran hutan menimbulkan ancaman kesehatan, seperti penyakit pernapasan. Suhu yang lebih panas juga memperluas jangkauan penyakit menular melalui vektor, termasuk malaria dan demam berdarah.
Deforestasi Amazon terbukti memberikan dampak nyata terhadap curah hujan dan kenaikan suhu. Studi terbaru menegaskan bahwa penggundulan hutan menyumbang sebagian besar penurunan curah hujan dan kenaikan suhu di kawasan Amazon. Jika dibiarkan, dampaknya akan semakin luas bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Karena itu, langkah konkret dan kolaboratif mutlak diperlukan demi menjaga keberlanjutan hutan hujan terbesar di dunia ini.