Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan langkah baru dalam lelang wilayah kerja (WK) migas. Tahun ini, seluruh 75 blok migas yang tersedia akan ditawarkan sekaligus, menggantikan sistem bertahap yang selama ini digunakan. Strategi ini ditujukan untuk mempercepat peningkatan produksi minyak siap jual (lifting) hingga 900.000 barel per hari pada 2029.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyatakan bahwa mekanisme bertahap dianggap tidak efektif untuk mencapai target produksi yang ambisius. Dengan penawaran serentak, investor akan memiliki kesempatan langsung untuk memilih blok sesuai kapasitas dan strategi bisnis masing-masing.
Setiap blok yang ditawarkan memiliki kriteria berbeda, mulai dari potensi cadangan migas, lokasi, hingga ketersediaan infrastruktur pendukung. Pemerintah menekankan pentingnya transparansi dan persaingan sehat agar investor bisa menilai risiko dan potensi keuntungan dengan jelas.
Selain itu, pemerintah berkomitmen mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi melalui penyediaan akses transportasi, fasilitas pelabuhan, serta regulasi yang mendukung iklim investasi. Meski begitu, sejumlah tantangan tetap perlu diperhatikan, seperti fluktuasi harga minyak global dan kompleksitas teknis di beberapa wilayah produksi. Namun, dengan cadangan migas yang cukup besar, peluang investasi di sektor ini tetap menjanjikan.
Melalui penawaran serentak 75 blok migas ini, pemerintah berharap dapat mempercepat peningkatan produksi, memperkuat ketahanan energi nasional, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.