Dalam menghadapi krisis iklim global, penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CO2) di bawah tanah telah lama dipandang sebagai salah satu solusi. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa kapasitas bumi untuk menampung emisi CO2 tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya, sehingga menimbulkan keraguan akan efektivitas metode ini dalam jangka panjang.
Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan proses menangkap emisi CO2 dari aktivitas industri dan energi sebelum dilepaskan ke atmosfer, lalu menyimpannya di dalam reservoir geologis. Teknologi ini selama bertahun-tahun dipromosikan oleh pemerintah dan industri sebagai strategi untuk mencapai target emisi net-zero, sambil tetap memungkinkan penggunaan bahan bakar fosil.
Berdasarkan riset terbaru, kapasitas planet untuk menyimpan CO2 di bawah tanah jauh lebih terbatas dari yang diperkirakan. Para peneliti memperkirakan bahwa dunia bisa kehabisan ruang penyimpanan karbon dalam kurun waktu sekitar dua abad mendatang. Temuan ini menjadi peringatan bahwa CCS mungkin bukan solusi jangka panjang yang dapat diandalkan secara universal.
Penelitian juga menyoroti bahwa penyimpanan CO2 hanya efektif di lokasi dengan kondisi geologi tertentu. Reservoir batuan yang sesuai harus memiliki porositas dan permeabilitas tinggi, serta ditutupi lapisan kedap untuk mencegah kebocoran gas. Sayangnya, tidak semua wilayah memiliki kondisi tersebut, sehingga mempersempit potensi implementasi CCS.
Keterbatasan ini memberikan implikasi serius bagi strategi iklim global. Jika CCS tidak dapat diandalkan secara luas, pemerintah perlu lebih agresif mengembangkan alternatif, mulai dari transisi ke energi terbarukan hingga peningkatan efisiensi energi di sektor industri, transportasi, dan rumah tangga.
Selain CCS, solusi yang lebih berkelanjutan mencakup penggunaan energi bersih seperti surya, angin, dan hidro, serta penerapan teknologi efisiensi energi. Pendekatan multifaset diyakini akan lebih efektif dalam menurunkan emisi secara signifikan dan berkelanjutan.
Studi terbaru ini memperingatkan bahwa penyimpanan karbon di bawah tanah memiliki keterbatasan serius dalam jangka panjang. Meski tetap bisa menjadi bagian dari strategi mitigasi, CCS tidak cukup untuk menjadi satu-satunya solusi. Dunia harus menggabungkan beragam pendekatan demi memastikan tercapainya target emisi net-zero dan keberlanjutan lingkungan di masa depan.