Prancis dan Jerman, dua motor utama Uni Eropa, mendesak blok tersebut untuk memasukkan sanksi terhadap perusahaan minyak raksasa Rusia ke dalam paket sanksi terbaru. Menurut dokumen yang diperoleh Bloomberg, langkah ini menjadi bagian dari upaya memperketat tekanan terhadap Moskow di tengah krisis energi dan konflik yang berkepanjangan di Ukraina.
Selama bertahun-tahun, Eropa bergantung pada pasokan energi dari Rusia, terutama minyak dan gas. Namun, invasi Rusia ke Ukraina membuat keamanan energi benua ini goyah. Prancis dan Jerman kini menilai perlu ada tindakan lebih keras, bukan hanya untuk menekan ekonomi Rusia, tetapi juga mendorong transisi energi Eropa ke arah yang lebih berkelanjutan.
Jika disetujui, sanksi ini dapat mempercepat upaya Eropa mengurangi ketergantungan energi pada Rusia. Namun, kebijakan ini juga berpotensi memicu respons keras dari Moskow dan menambah tekanan terhadap pasokan energi di sejumlah negara anggota. Beberapa anggota UE bahkan menyuarakan keberatan karena khawatir sanksi itu akan berdampak negatif pada perekonomian domestik mereka.
Dorongan Prancis dan Jerman menandai pergeseran penting dalam strategi energi Uni Eropa. Dengan paket sanksi ke-19 yang sedang digodok, keputusan yang diambil dalam beberapa bulan mendatang akan menentukan seberapa jauh Eropa siap mengorbankan kenyamanan jangka pendek demi keamanan energi dan stabilitas geopolitik jangka panjang.