Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menegaskan bahwa keputusan investasi akhir (Final Investment Decision/FID) dari PJSC Rosneft Oil Company untuk proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban masih tetap ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025. Pernyataan ini disampaikan di tengah pertimbangan Uni Eropa terkait paket sanksi baru terhadap sejumlah bank dan perusahaan energi Rusia.
Proyek kilang Tuban, yang berlokasi di Jawa Timur, merupakan inisiatif strategis nasional untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak dalam negeri serta mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar. Dengan kapasitas pengolahan yang direncanakan mencapai 300 ribu barel per hari, kilang ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional.
Rosneft, sebagai mitra strategis, menunjukkan komitmen kuat untuk melanjutkan investasinya. Perusahaan asal Rusia ini diharapkan membawa teknologi dan pengalaman dalam pengolahan minyak, sehingga meningkatkan efisiensi serta kualitas produk kilang Tuban.
Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini, meskipun sejumlah tantangan masih perlu diatasi, termasuk pembebasan lahan dan perizinan. Keberhasilan proyek ini diproyeksikan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, seperti menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan daerah, dan membantu menekan defisit perdagangan akibat impor BBM.
Dengan komitmen Rosneft dan dukungan pemerintah, Kilang Tuban diperkirakan dapat berjalan sesuai jadwal. Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia mencapai kemandirian energi dan memperkuat daya saing industri pengolahan minyak nasional.