Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menjanjikan pasokan BBM di SPBU swasta akan kembali tersedia dalam waktu tujuh hari setelah kelangkaan yang terjadi sejak bulan lalu. Namun, hingga dua hari sebelum batas waktu berakhir, pasokan di SPBU Shell dan BP-AKR masih langka.
Menurut situs resmi Shell Indonesia, BBM jenis Shell V-Power (RON 95) dan Shell V-Power Nitro+ (RON 98) tidak tersedia di seluruh SPBU. Sementara itu, Shell Super (RON 92) juga sulit ditemukan, dengan hanya sedikit SPBU yang memiliki stok di beberapa wilayah. Situasi serupa juga dialami oleh BP-AKR, di mana BBM jenis BP 92 dan BP Ultimate (RON 95) dilaporkan langka di sejumlah wilayah.
Meskipun kelangkaan masih terjadi, Bahlil menegaskan bahwa perusahaan SPBU swasta telah sepakat untuk membeli base fuel impor dari Pertamina untuk mengisi kekosongan pasokan. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung juga memastikan bahwa proses pembelian BBM secara business to business (B2B) sedang berjalan dan pasokan akan kembali normal secara bertahap. Pertamina memiliki sisa kuota impor yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tambahan tersebut.