Pada tanggal 14 November 2024, Equinor bersama mitra-mitranya mengumumkan penemuan minyak dan gas di sumur wildcat 35/11-30 S dan 35/11-30 A, yang dikenal dengan nama “Rhombi”, di Laut Utara. Penemuan ini menambah daftar panjang eksplorasi sukses di wilayah tersebut, yang telah menjadi fokus utama bagi industri minyak dan gas.
Berdasarkan estimasi awal, ukuran penemuan ini diperkirakan antara 2,0 hingga 4,5 juta meter kubik standar (Sm3) setara minyak yang dapat dipulihkan. Ini setara dengan 12,6 hingga 28,3 juta barel minyak. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi di masa depan.
Operasi pengeboran dilakukan oleh rig Deepsea Atlantic, yang merupakan sumur eksplorasi ke-22 dan ke-23 dalam lisensi produksi 090. Lisensi ini diberikan pada putaran lisensi kedelapan tahun 1984. Aktivitas eksplorasi yang signifikan telah terjadi di area ini dalam beberapa tahun terakhir, dengan beberapa penemuan di lisensi Fram dan lisensi produksi sekitarnya.
Para pemegang lisensi sedang mempertimbangkan untuk menghubungkan penemuan Rhombi dengan infrastruktur yang ada atau yang akan datang di area tersebut. Sumbu Fram (Fram, Fram-H-Nord, Byrding) diarahkan ke platform Troll C untuk pemrosesan dan ekspor, menunjukkan potensi integrasi yang efisien dengan fasilitas yang ada.
Tujuan utama pengeboran adalah untuk membuktikan keberadaan minyak bumi di batuan reservoir Jurassic Atas di Formasi Sognefjord. Target eksplorasi sekunder adalah membuktikan keberadaan minyak bumi di batuan reservoir Jurassic Tengah di Formasi Fensfjord.
Sumur 35/11-30 S menemukan lapisan batu pasir berisi gas setebal 41 meter dan lapisan batu pasir berair setebal 9 meter di Formasi Sognefjord, keduanya dengan sifat reservoir yang sangat baik. Kontak gas/air tidak ditemukan. Di target eksplorasi sekunder, sumur ini menemukan lapisan batu pasir setebal 72 meter dengan sifat reservoir yang sangat baik di Formasi Fensfjord, yang berair.
Sumur 35/11-30 A membuktikan adanya kolom gas setebal 43 meter di atas kolom minyak setebal 6 meter di Formasi Sognefjord. Reservoir ini setebal 110 meter, dengan sifat reservoir yang sangat baik. Kontak gas/minyak ditemukan pada kedalaman 1961 meter dan kontak minyak/air pada kedalaman vertikal 1967 meter di bawah permukaan laut.
Di target eksplorasi sekunder, sumur 35/11-30 A menemukan kolom minyak setebal 12 meter dalam reservoir batu pasir setebal 100 meter di Formasi Fensfjord, dengan sifat reservoir yang baik. Sisa 88 meter berair. Kontak minyak/air tidak ditemukan.
Sumur-sumur ini tidak diuji formasi, tetapi pengambilan data dan sampel yang ekstensif telah dilakukan. Sumur 35/11-30 S dibor hingga kedalaman vertikal 2232 meter dan kedalaman terukur 2358 meter di bawah permukaan laut. Sumur 35/11-30 A dibor hingga kedalaman vertikal 2266 meter dan kedalaman terukur 2650 meter di bawah permukaan laut. Kedua sumur dihentikan di Formasi Heather di Jurassic Tengah.
Kedalaman air di lokasi ini adalah 355 meter. Sumur-sumur tersebut telah ditutup dan ditinggalkan secara permanen, menandai akhir dari fase eksplorasi ini dan membuka jalan bagi evaluasi lebih lanjut mengenai potensi pengembangan dan produksi di masa depan.
Penemuan ini menyoroti potensi besar Laut Utara sebagai sumber energi yang berkelanjutan, meskipun tantangan dalam pengembangan dan integrasi infrastruktur tetap ada. Equinor dan mitra-mitranya kini menghadapi tugas untuk memaksimalkan nilai dari penemuan ini sambil memastikan keberlanjutan dan efisiensi operasional.