KOTA KINABALU: Dalam upaya meringankan beban finansial warga desa, Pemerintah Sabah telah mengalokasikan dana sebesar RM50 juta. Ketua Menteri, Datuk Seri Hajiji Noor, mengumumkan bahwa dana ini akan mulai disalurkan tahun depan sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk mendukung masyarakat di wilayah tersebut.
“Inisiatif ini bertujuan untuk membantu warga desa yang memenuhi syarat dan mengalami kesulitan dalam membayar tagihan listrik mereka,” ujar Hajiji saat meresmikan Acara Penyerahan Bantuan Pendidikan Negeri Sabah di Menara Kinabalu hari ini.
Selain itu, Hajiji juga mengumumkan bahwa mulai tahun depan, pemerintah negara bagian akan memberikan bantuan sebesar RM300 kepada keluarga miskin ekstrem di Sabah selama satu tahun. Langkah ini diambil untuk memberikan dukungan finansial kepada keluarga yang paling membutuhkan.
Pemerintah negara bagian, melalui departemen dan agensinya, juga telah mengambil inisiatif untuk memberikan berbagai bantuan pendidikan dan kontribusi kepada pelajar dan lulusan guna meringankan beban orang tua yang bersangkutan. Ini termasuk Beasiswa Yayasan Sabah, Program Bursary dan Pinjaman Studi yang mengalokasikan RM57 juta untuk 4.500 pelajar tahun depan.
Selain itu, Beasiswa Kerajaan Negeri Sabah (BKNS) dengan alokasi RM127 juta juga menargetkan sponsor untuk 3.850 pelajar baru yang belajar di universitas lokal dan luar negeri serta membiayai pelajar yang sudah disponsori tahun depan.
“Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan RM113 juta yang dialokasikan oleh pemerintah tahun ini,” tambah Hajiji. Bantuan pendidikan baru dan yang sudah ada sebesar RM79,5 juta juga akan disediakan secara sekaligus, termasuk bantuan agama, bahasa, dan sastra untuk tahun depan.
Dalam acara tersebut, Hajiji menyerahkan bantuan BKNS kepada 100 pelajar yang belajar di Universiti Malaysia Sabah (UMS), dan 100 pelajar yang menerima bantuan dari Dana Pendidikan Negeri Sabah (TPNS). Juga disediakan Bantuan Ihsan Sekolah Sabah (BISBAH) untuk tahun ini dengan alokasi RM10 juta yang melibatkan semua sekolah di Sabah, Bantuan Ihsan Komputer (BAIK), dan Bantuan Khas Program Pendidikan (BANTU).
Sementara itu, Hajiji menyatakan bahwa Majlis Agama Islam Sabah, melalui dana zakat, juga telah menggerakkan berbagai inisiatif pendidikan dengan mengalokasikan RM47,3 juta khusus untuk sektor pendidikan tahun depan. “Hingga November tahun ini, terdapat peningkatan sebesar RM4,9 juta dari tahun sebelumnya dengan total pengeluaran sebesar RM37,4 juta,” ujarnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, pemerintah Sabah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan dukungan finansial bagi keluarga yang membutuhkan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Sabah dan membantu mereka menghadapi tantangan ekonomi yang ada.