Electrica Group, salah satu perusahaan energi terkemuka di Rumania, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tengah menghadapi serangan siber yang sedang berlangsung. Perusahaan ini, yang terdaftar di bursa saham Bukares dan London, melayani lebih dari 3,8 juta pelanggan di Rumania. Pada hari Senin, Electrica Group menerbitkan catatan kepada para investor yang memperingatkan tentang “serangan siber yang sedang berlangsung.”
Alexandru Chirita, CEO Electrica Group, menyatakan bahwa tim spesialis bekerja sama erat dengan otoritas keamanan siber nasional untuk mengelola dan menyelesaikan insiden ini. Tujuan utama mereka adalah menangani situasi secepat mungkin, mengidentifikasi sumber serangan, dan membatasi dampaknya.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa sistem kritis perusahaan “tidak terpengaruh, dan gangguan dalam interaksi dengan konsumen kami adalah hasil dari langkah-langkah perlindungan untuk infrastruktur internal.”
Langkah-langkah perlindungan ini bersifat sementara dan dirancang untuk memastikan keamanan seluruh sistem. Meskipun sifat serangan belum diungkapkan, ada spekulasi bahwa peretas pro-Rusia mungkin bertanggung jawab, mengingat pekan lalu Rumania membatalkan pemilihan presiden karena dugaan campur tangan Rusia.
Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membatalkan putaran pertama dan menuntut kampanye dijalankan kembali sepenuhnya mengikuti rilis dokumen intelijen pada 4 Desember oleh presiden yang akan keluar, Klaus Iohannis. Dokumen tersebut menilai bahwa keberhasilan kandidat sayap kanan disebabkan oleh campur tangan yang disponsori negara secara luas atas namanya.
Chirita menegaskan bahwa prioritas utama mereka tetap menjaga kontinuitas dalam distribusi dan pasokan listrik, serta melindungi data pribadi yang dikelola dan data operasional dari semua entitas dalam Electrica Group.
“Kami akan terus memberi informasi kepada publik tentang perkembangan situasi dan langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikannya. Dalam konteks ini, kami merekomendasikan agar konsumen kami tetap waspada terhadap pesan mencurigakan yang diterima atas nama perusahaan dan menghindari memberikan data pribadi melalui saluran yang tidak aman,” tambahnya.
Serangan siber ini menyoroti tantangan keamanan yang dihadapi oleh perusahaan energi besar seperti Electrica Group. Dengan kerjasama yang erat antara tim spesialis dan otoritas keamanan siber, diharapkan insiden ini dapat ditangani dengan cepat dan dampaknya dapat diminimalkan. Sementara itu, konsumen diimbau untuk tetap waspada dan melindungi informasi pribadi mereka dari potensi ancaman.