Produksi minyak mentah dan gas alam lepas pantai Tiongkok diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025. Berdasarkan laporan terkini dari China Offshore Energy Report yang diterbitkan oleh CNOOC Energy Economics Institute pekan lalu, pertumbuhan ini didorong oleh proyek-proyek besar yang mulai beroperasi di wilayah-wilayah strategis.
Produksi minyak lepas pantai diproyeksikan mencapai 68 juta ton atau setara dengan 1,36 juta barel per hari pada tahun 2025, meningkat 3,8% dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, produksi gas alam diperkirakan akan melampaui 29 miliar meter kubik atau sekitar 79 juta meter kubik per hari, menandai peningkatan sebesar 10,7% dari tahun ke tahun.
Laut Bohai dan bagian timur Laut China Selatan akan tetap menjadi pusat utama produksi minyak lepas pantai Tiongkok. Pertumbuhan ini didukung oleh peluncuran proyek-proyek seperti ladang minyak Bozhong 26-6 dan Kenli 10-2. Selain itu, produksi gas juga akan meningkat berkat pengembangan ladang gas Ledong 10-1.
Peningkatan produksi minyak dan gas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan ketahanan energi Tiongkok. Dengan adanya proyek-proyek baru ini, Tiongkok berupaya untuk memenuhi kebutuhan energi domestik yang terus meningkat serta mengurangi ketergantungan pada impor energi.
Dengan proyeksi peningkatan produksi minyak dan gas alam lepas pantai, Tiongkok menunjukkan komitmennya untuk memperkuat sektor energi dan memastikan pasokan energi yang stabil di masa depan. Proyek-proyek besar yang mulai beroperasi di wilayah-wilayah kunci akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, menjadikan Tiongkok sebagai pemain penting dalam industri energi global.