PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Adaro Energy Indonesia Tbk, melalui anak perusahaannya PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI), telah mengucurkan pinjaman sebesar US$ 4,1 juta atau sekitar Rp 66,5 miliar kepada PT Karimun Sarana Surya (KSS). Kesepakatan pinjaman ini ditandatangani pada 23 Desember 2024, dengan bunga yang mengacu pada term SOFR ditambah 1,7% per tahun, dan jatuh tempo pada 31 Desember 2025.
Pinjaman ini merupakan langkah awal dalam serangkaian transaksi yang dirancang untuk mendukung investasi dan pengembangan proyek milik KSS. Manajemen Alamtri Resources Indonesia (ADRO) menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan yang sedang dikerjakan oleh KSS di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Adaro Clean Energy Indonesia, yang 99,99% sahamnya dimiliki langsung oleh Alamtri, dan Karimun Sarana Surya, yang 90,05% sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh Alamtri, menjadikan transaksi ini sebagai transaksi afiliasi. Hal ini menunjukkan komitmen ADRO dalam mendukung anak perusahaannya untuk mencapai tujuan strategis dalam sektor energi terbarukan.
ADRO telah menegaskan bahwa Batam, Karimun, dan Kepulauan Riau merupakan wilayah prioritas untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Langkah ini sejalan dengan strategi ADRO untuk mengembangkan sektor non-pertambangan batu bara, dengan tujuan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan berkontribusi terhadap penciptaan nilai jangka panjang.
Meskipun ada tantangan keuangan yang dihadapi, seperti penurunan laba bersih yang diprediksi pada tahun 2025 setelah pelepasan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), ADRO tetap optimis dengan strategi diversifikasi bisnisnya. Berdasarkan riset Macquarie, pendapatan ADRO tahun 2025 diperkirakan mencapai US$ 2,4 miliar, turun dari estimasi 2024 sebesar US$ 5,9 miliar. Namun, ADRO masih memegang 15,37% saham AADI, dan memberikan dividen interim sebesar US$ 200 juta, yang mencerminkan imbal hasil 4%.
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, ADRO berupaya untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam portofolio bisnisnya, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan. Energi terbarukan memiliki potensi profitabilitas dan likuiditas yang tinggi, dan ADRO berkomitmen untuk menjadi kontributor penting dalam penciptaan nilai jangka panjang. Harapannya, proyek-proyek ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia.