Pada Sabtu lalu, Arappor Iyakkam mengeluarkan laporan yang menantang klaim pemerintah negara bagian mengenai tarif listrik termurah di negeri ini. Laporan tersebut meneliti tarif listrik di Tamil Nadu dibandingkan dengan negara bagian lainnya, mengungkapkan bahwa Tamil Nadu memang menawarkan tarif terendah untuk konsumsi domestik hingga 100 unit pertama per bulan dan sektor pertanian, sementara sektor lainnya dikenakan tarif menengah hingga tinggi.
Dalam laporan berjudul ‘Perbandingan Tarif Listrik Tamil Nadu dengan Negara Bagian Lain untuk 2019-20 dan 2022-23’, Arappor Iyakkam menyatakan bahwa Tamil Nadu memiliki tarif yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara bagian lain untuk konsumsi domestik 800 dan 1.000 unit per bulan, semua kategori komersial, 2.250 unit/bulan untuk industri kecil, dan 15.000 unit/bulan untuk industri menengah.
Meskipun konsumen kategori LT, termasuk domestik, ditagih dua bulanan di negara bagian tersebut, laporan ini mempertimbangkan penagihan bulanan untuk membandingkannya dengan negara bagian lain.
Untuk kategori domestik, laporan tersebut menyebutkan bahwa Tamil Nadu memiliki tarif terendah di negara ini untuk konsumsi hingga 100 unit/bulan dengan tarif Rs 1,13 per unit. Konsumsi 200 unit memiliki tarif Rs 2,08 per unit dan menduduki peringkat keempat pada 2019-20. Namun, tarif ini meningkat menjadi Rs 2,81 per unit pada 2022-23, dan Tamil Nadu turun ke peringkat ke-9 di negara tersebut.
Untuk 400 unit, negara bagian ini memiliki tarif Rs 5,69 per unit pada 2022-23 dan turun ke peringkat ke-18. Di bawah kategori tarif komersial, negara bagian ini memiliki tarif tertinggi dan menduduki peringkat ke-37 untuk 300 unit/bulan.
Dalam kategori industri kecil, negara bagian ini berada di peringkat antara 20 dan 32 untuk konsumsi berkisar antara 750 hingga 2.250 unit. Sementara dalam kategori industri menengah, negara bagian ini berada di peringkat ke-30 untuk konsumsi 15.000 unit dengan tarif Rs 9,45 per unit.
Jayaraman Venkatesan dari Arappor Iyakkam menyatakan bahwa kenaikan tarif yang signifikan telah menyebabkan penurunan besar dalam peringkat Tamil Nadu. “Pemerintah negara bagian harus menanggapi laporan ini dengan serius dan melakukan upaya serius untuk menurunkan tarif bagi masyarakat umum. Kerugian yang dihadapi oleh dewan listrik disebabkan oleh korupsi dan harus dipulihkan dari mereka yang bertanggung jawab atas kerugian tersebut, bukan dari masyarakat umum,” ujarnya.