Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa penyusunan skema baru penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) telah mencapai tahap akhir dengan progres sebesar 98 persen. Dalam waktu dekat, skema ini diharapkan dapat diumumkan kepada publik.
Bahlil menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mengumpulkan data yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga untuk disatukan dalam satu basis data di Badan Pusat Statistik (BPS). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa data penerima subsidi BBM akurat dan tidak tumpang tindih.
Proses penyusunan data penerima subsidi BBM telah mengalami tiga kali perubahan. Bahlil menekankan pentingnya ketepatan data agar penyaluran subsidi dapat tepat sasaran. “Sudah tiga kali perubahan data. Tinggal sedikit lagi karena kita tidak ingin data-data penerima peralihan subsidi itu tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Pemerintah berencana untuk menetapkan skema baru penyaluran subsidi BBM, termasuk untuk sektor ojek online (ojol). Tujuan dari skema baru ini adalah untuk memastikan subsidi lebih tepat sasaran dibandingkan dengan skema yang berlaku saat ini.
Bahlil menyatakan bahwa keputusan mengenai skema baru ini akan diambil dalam waktu dekat melalui rapat terbatas (ratas). Setelah keputusan diambil, pengumuman resmi akan segera dilakukan. “2025 insya Allah. Yang jelas mencari jalan untuk kebaikan semuanya. Akan diputuskan dalam waktu dekat lewat ratas. Setelah diputuskan lewat ratas baru kami umumkan,” ungkapnya di Hotel Ritz Carlton Jakarta.
Dengan hampir rampungnya penyusunan skema baru subsidi BBM, diharapkan penyaluran subsidi dapat lebih efektif dan efisien. Namun, tantangan dalam memastikan data yang akurat dan penyaluran yang tepat sasaran tetap menjadi fokus utama pemerintah. Kerjasama lintas kementerian dan lembaga diharapkan dapat mempercepat proses ini dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang berhak menerima subsidi.