JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan perkembangan terkini mengenai finalisasi data penerima subsidi BBM. Dalam upaya memastikan penyaluran subsidi yang tepat sasaran, Kementerian ESDM berencana mengadakan pertemuan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperbarui data penerima. Saat ini, BPS tengah mengkonsolidasikan data yang diperoleh dari PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kami belum melakukan rapat. Ini saya baru selesai mau rapat dengan Kepala BPS,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/1/2025). Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menegaskan bahwa skema baru penyaluran subsidi BBM akan diterapkan setelah pemutakhiran data oleh BPS selesai.
Meskipun demikian, Bahlil belum bisa memastikan apakah skema baru tersebut dapat diterapkan pada Januari 2025. Namun, ia optimis bahwa skema baru penyaluran subsidi BBM akan berlaku tahun ini. “Saya tidak bisa menjamin [berlaku Januari]. Tapi kalau tahun ini, InsyaAllah,” kata Bahlil.
Skema baru yang direncanakan akan berbentuk kombinasi antara bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi langsung pada barang. Subsidi barang hanya akan diberikan untuk kendaraan berpelat kuning, seperti transportasi publik dan UMKM. Dalam kesempatan lain, Bahlil mengungkapkan bahwa penggodokan skema baru penyaluran subsidi BBM telah mencapai 98%. “Ya 98% lah ya [progres penggodokan skema penyaluran BBM subsidi],” ucap Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025).
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk mengubah skema penyaluran subsidi energi agar bisa langsung ke penerima. Berdasarkan catatan Bisnis, sebelum dilantik menjadi presiden, Prabowo sudah berjanji akan mengganti skema subsidi yang selama ini menyasar ke barang atau komoditas menjadi bantuan langsung tunai. “Sekarang banyak subsidi kita, setelah dikaji, kurang dinikmati lapisan paling bawah karena subsidi itu adalah diarahkan ke subsidi barang, produk. Kita sudah mengkaji, mengubah subsidi menjadi subsidi kepada keluarga,” ujar Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada Rabu (9/10/2024).
Langkah Kementerian ESDM dalam memutakhirkan data penerima subsidi BBM menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran. Dengan dukungan dari BPS dan arahan dari Presiden Prabowo, diharapkan skema baru ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang berhak menerima. Skema kombinasi antara BLT dan subsidi barang diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam penyaluran subsidi energi di Indonesia.