Sabtu, 13 Des 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Analisa & Opini > Prospek Saham Migas di Tengah Penurunan Peringkat Sektor: Analisis dan Rekomendasi
Analisa & OpiniMigas

Prospek Saham Migas di Tengah Penurunan Peringkat Sektor: Analisis dan Rekomendasi

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 12 Januari 2025 5:18 pm
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

Peringkat sektor minyak dan gas (migas) mengalami penurunan menjadi netral, seiring dengan revisi proyeksi harga minyak yang dipangkas menjadi US$ 75 per barel pada 2025 dan US$ 72 per barel pada 2026. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai nasib saham-saham migas, seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) di masa depan.

Analis dari BRI Danareksa Sekuritas, Timothy Wijaya dan Naura Reyhan Muchlis, mengungkapkan bahwa ada potensi surplus di pasar minyak pada 2025. Berdasarkan laporan bulanan terbaru dari International Energy Agency (IEA), permintaan minyak tahun ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,1 juta barel per hari, mencapai 103,9 juta barel per hari. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada 2024 yang hanya sebesar 840 ribu barel per hari.

Pertumbuhan permintaan minyak ini terutama didorong oleh India dan langkah-langkah stimulus yang mendukung pemulihan ekonomi China. Hal ini diungkapkan oleh Timothy dan Naura dalam riset mereka, yang menyoroti pentingnya peran kedua negara tersebut dalam dinamika pasar minyak global.

Di sisi lain, IEA memperkirakan bahwa pasokan minyak tahun ini akan meningkat sebesar 1,9 juta barel per hari, mencapai 104,8 juta barel per hari. Angka ini tidak termasuk penghentian pasokan dari OPEC+, dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasokan pada 2024 yang hanya sebesar 630 ribu barel per hari. Dengan demikian, IEA memperkirakan pasar minyak pada 2025 akan mengalami surplus sebesar 900 ribu barel per hari, dibandingkan dengan surplus 310 ribu barel per hari pada 2024.

Pada Agustus 2024, Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Kebijakan ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investasi migas dengan menyederhanakan persyaratan proyek serta meningkatkan porsi gross split bagi kontraktor. Selain itu, SKK Migas telah mengumumkan 15 proyek hulu migas yang akan mulai beroperasi pada 2025, dengan potensi produksi sebanyak 191 ribu barel per hari. Upaya ini bertujuan untuk mencapai produksi migas nasional sebesar 1 juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, BRI Danareksa Sekuritas menurunkan peringkat sektor migas menjadi netral. Penurunan ini seiring dengan revisi asumsi harga minyak menjadi US$ 75 per barel dan US$ 72 per barel pada 2025 dan 2026. Ada tiga alasan utama di balik keputusan ini: ekspektasi surplus akibat lemahnya konsumsi China, ancaman tambahan pasokan dari OPEC+ mulai April 2025, dan ancaman peningkatan produksi minyak dari Amerika Serikat seiring agenda Trump untuk menurunkan biaya energi.

Timothy dan Naura menyatakan bahwa saat ini mereka lebih menyukai Wintermar Offshore Marine (WINS) dibandingkan Medco Energi Internasional (MEDC). Wintermar diperkirakan akan mengalami peningkatan utilisasi seiring dengan kenaikan permintaan eksplorasi. Sementara itu, Medco diprediksi akan menghadapi stagnasi produksi di tengah penurunan harga minyak, serta kontribusi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang lebih rendah, yang dapat berdampak negatif pada laba Medco pada 2025.

BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham WINS, dengan target harga baru sebesar Rp 610. Selain itu, mereka juga merekomendasikan untuk membeli saham MEDC, meskipun target harga diturunkan menjadi Rp 1.400 seiring dengan asumsi harga minyak terbaru.

Dengan berbagai dinamika yang terjadi di sektor migas, investor diharapkan dapat mempertimbangkan rekomendasi dan analisis ini dalam mengambil keputusan investasi. Perubahan kebijakan, proyeksi pasar, dan kondisi ekonomi global akan terus mempengaruhi pergerakan saham di sektor ini.

Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Injeksi CO2 di Sumur JTB-161: Langkah Awal Penerapan Teknologi CCUS di Indonesia
Next Article Rencana Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport: Tantangan dan Harapan
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
TiktokFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Indonesia Siap Kelola ‘Harta Karun’ Logam Tanah Jarang dengan Lembaga Baru

Indonesia kembali menjadi sorotan dunia dengan cadangan mineral strategis berupa Logam Tanah Jarang (LTJ) atau…

By Redaksi InfoEnergi

Pertamina Kembangkan Energi Rendah Karbon: Biofuel dan Green Refinery

Pada tanggal 20 November 2025, PT Pertamina (Persero) mengumumkan langkah strategis dalam mengembangkan energi rendah…

By Redaksi InfoEnergi

Pembukaan Pasar LNG di Bangladesh: Shell, BP, Aramco, dan Glencore Masuk Daftar Pemasok

Bangladesh telah memberikan lampu hijau kepada hampir dua lusin perusahaan, termasuk nama-nama besar seperti Shell,…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Migas

Jangan Euforia, Temuan Potensi Migas Riau Hadapi Tantangan Besar

By Redaksi InfoEnergi
MigasWorld

Kerjasama Energi: Mesir dan Rumania Tingkatkan Kolaborasi di Sektor Minyak dan Gas

By Redaksi InfoEnergi
MigasWorld

Produksi Minyak Mentah AS Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

By Redaksi InfoEnergi

Strategi PT Pertamina International Shipping Menghadapi Disrupsi Rantai Pasok Energi

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?